Foto lima polisi mengangkat poster saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Lampung beredar di media sosial. Foto tersebut dinarasikan seolah polisi sedang mendemo Jokowi.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad memberi penjelasan terkait foto viral tersebut. Dia mengatakan awalnya foto tersebut diambil untuk laporan kelima anggota Polri tersebut kepada pimpinannya. Namun, yang beredar, polisi yang seolah-olah ,menggelar aksi.
"Mereka mengamankan poster aksi dari kelompoknya Aksi Rakyat Lampung secara persuasif di Bernung, Kabupaten Pesawaran, Kamis (2/9), lintasan Presiden Jokowi hendak meresmikan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu," jelas Pandra, Senin (6/9/2021).
Dia mengatakan kelima polisi melakukan persuasi kepada warga agar tak terjadi kerumunan dan agar kegiatan presiden berjalan lancar.
Dia mengatakan aksi warga itu dipimpin Ustaz Royan yang rencananya membentangkan 100 poster tentang kekhawatiran membengkaknya utang hingga keadilan penegakan hukum antara koruptor dan ulama.
Sejumlah hal akan disampaikan massa dari soal tuntutan membebaskan Habib Rizieq Shihab (HRS) hingga soal dorongan pengusutan tuntas Tragedi Km 50.
"Polri bertanggung jawab terhadap perlintasan yang akan dilalui Bapak Jokowi dalam ring 2 dan 3," kata Pandra.
Soal adanya foto pembentangan poster, lanjut Pandra, hal itu merupakan langkah Polri dalam melakukan pengamanan dengan upaya kemampuan prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan. Dalam masa pandemi COVID-19, tentunya tidak boleh ada warga yang berkerumun.
"Dengan langkah itu, sehingga adanya warga yang membentangkan poster, kita lakukan pendekatan dan pengertian agar tidak berkerumunan di masa pandemi ini," katanya.
Pandra menambahkan, saat anggota melakukan pendekatan secara persuasif, sejumlah warga merespons dengan baik. Jadi anggota bersama pemimpin aksi melakukan pemotretan bersama poster untuk disampaikan dalam laporan kepada pimpinan.
"Saat pemotretan oleh anggota untuk laporan kepada pimpinan, Ustaz Royan juga sempat minta difoto dan diambilkan oleh stafnya dengan tujuan baik sebenarnya. Namun, tidak lama justru muncul dan beredar seolah-olah polisi yang melakukan aksi demo," katanya.
Tonton juga Muralku Sayang, Muralku Dilarang