Sampah yang menutupi permukaan Kali Busa di Tambun Utara belum juga diangkut oleh petugas kebersihan. Pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi sedang mengalami kekurangan alat berat untuk mengangkut tumpukan sampah itu.
"Alat berat Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air sedang digunakan untuk menangani normalisasi sungai," kata Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Khaerul Hamid, kepada detikcom, Senin (6/9/2021).
Hamid menjelaskan, ada 23 wilayah yang dilanda kekeringan di wilayah utara sekitar Kali Cikarang di Kabupaten Bekasi. Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air punya empat unit alat berat, semuanya digunakan untuk menormalisasi Kali Cikarang supaya air bisa mengalir ke wilayah yang dilanda kekeringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total ada empat alat berat sedang dikerahkan untuk mengeruk sungai agar air sungai mengalir. Panjangnya (yang harus dikeruk) 40 km," kata Hamid.
![]() |
Dia tidak bisa memastikan kapan alat berat itu selesai mengerjakan normalisasi dan mulai bisa digunakan untuk mengangkut sampah di Kali Busa, Tambun Utara. Meski alat berat belum tersedia, truk-truk dari Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air sudah siaga di sekitar Kali Busa.
Saat ini, Pemkab mendorong Camat Tambun Utara bergerak mencari bantuan alat berat. Alat berat pinjaman bisa didapatkan dari pengembang-pengembang perumahan di wilayah Tambun Utara.
"Kami minta bantuan Camat barangkali di wilayahnya ada developer perumahan agar diajak membereskan sampah. Biasanya perumahan punya alat berat. Namun sampai sekarang belum ada kabar," kata Hamid.
![]() |
Sampah-sampah itu menutup permukaan Kali Busa sepanjang 200 meter di Desa Satriamekar, Tambun Utara. Sampah itu berhenti di jembatan yang rusak tanpa bisa mengalir melewati terowongan jembatan.
Pemkab Bekasi juga sudah menyiagakan Tim Biawak, julukan untuk petugas kebersihan, dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Persampahan Wilayah II.
(dnu/dnu)