Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) meminta Panglima TNI tidak reaktif pascapenyerangan oleh kelompok separatis teroris (KST) di Papua Barat. Menurutnya, tindakan reaktif akan mengganggu kestabilan di Papua menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
"Saya mewakili GMKI menyampaikan turut belasungkawa atas meninggalnya empat orang TNI dan satu orang hilang," kata Ketua Umum PP Jefri Gultom dalam keterangannya, Jumat (3/9/2021).
"Untuk menjaga suasana kondusif di Papua, GMKI meminta kepada Panglima TNI untuk tidak bereaksi cepat melakukan operasi militer di daerah Maybrat, Provinsi Papua Barat. GMKI berharap pelaku penyerangan ditemukan dan diproses secara hukum," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PON XX di Papua akan dimulai pada 2 Oktober 2021, sehingga perlu suasana stabil di Papua menjelang dan selama penyelenggaraan event tersebut.
"Saya pikir kalau digunakan pendekatan operasi militer di Maybrat, akan berdampak secara psikologi, apalagi menjelang PON. Setidaknya TNI-Polri sudah memiliki strategi untuk penanganan tersebut," ucapnya.
GMKI berharap penyerangan ini tidak mengganggu jalannya persiapan penyelenggaraan PON XX di tanah Papua. PON, disebut Jefri, menjadi salah satu cara untuk meredam konflik di Papua.
"PON di tanah Papua merupakan sejarah baru bagi masyarakat papua. Melalui semangat PON XX Papua, kita harus tunjukkan Indonesia sebagai negara berdaulat," ujar Jefri Gultom.
Jefri berharap masyarakat Papua mendukung acara PON XX. PON akan mendatangkan banyak atlet dan wisatawan dari seluruh Indonesia.
"Melalui PON, masyarakat dapat memperkenalkan budaya-wisata yang indah di tanah Papua. Selain itu, PON Papua dapat meningkatkan ekonomi masyarakat lokal," ucapnya.
Diketahui, empat prajurit TNI Angkatan Darat (AD) gugur diserang kelompok separatis teroris (KST) di Kabupaten Maybat, Papua Barat. Mereka diserang puluhan anggota KST saat dini hari.
Penyerangan itu terjadi pada Kamis (2/9) dini hari. Puluhan anggota KST menyerang Posramil Kisor Distrik Aifat Selatan pada pukul 03.00 WIT.
Dua terduga pelaku penyerangan Posramil Kisor Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Penyerangan itu menyebabkan empat prajurit TNI gugur.
"Betul," ujar Kapendam XVIII Kasuari Kolonel Hendra Pesireron saat dimintai konfirmasi, Kamis (2/9/2021).
(aik/dnu)