Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membuka Pelatihan Kewirausahaan Petani Milenial di Jayapura, Papua, Kamis (2/9). Di kesempatan tersebut, Syahrul mendorong Papua untuk mencetak SDM pertanian muda yang dan siap menjadi wirausahawan.
Menurut Syahrul, langkah tersebut penting dilakukan karena Papua merupakan daerah subur dengan lahan pertanian yang belum tergarap maksimal. Hal ini juga tentunya dapat memperkuat sektor pertanian agar lebih maju, mandiri dan modern.
"Hari ini saya datang untuk mengatakan bahwa Papua adalah daerah yang hebat. Kalau begitu ayo kita sama-sama bertani, karena Tuhan menciptakan tanah Papua ini luar biasa. Mataharinya bersinar, airnya mengalir, tanahnya subur dan peluang ekspornya terbuka lebar," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syahrul mengatakan sektor pertanian merupakan sektor yang terbukti tangguh karena dapat tetap tumbuh di tengah pandemi. Bahkan, sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar dalam pemulihan ekonomi nasional.
"Tahun lalu ekspor kita naik 15 persen di saat COVID. Sekarang ini di kuartal 1 Januari sampai April tumbuh sekitar 40 persen. Kalau ibarat emas, pertanian itu 100 karat yang ada di depan kita pak, dan pertanian itu adalah lapangan kerja yang selalu terbuka," jelasnya.
Di samping itu, pertanian juga menjadi sektor yang menguntungkan. Pasalnya, petani dapat memanen hasil pertanian dalam satu hari, seminggu, sebulan, setahun dan bahkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Terlebih saat ini telah tersedia berbagai teknologi pertanian yang modern.
"Artinya pilihan bertani itu adalah pilihan yang tepat karena petani tidak lagi seperti dulu, becek becek dan lumpur lumpur. Kita sudah siapkan teknologi dan mekanisasi," katanya.
Sementara itu, Asisten II Setda Papua Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Muhammad Musaad mengapresiasi kunjungan Syahrul ke Papua. Menurutnya, kehadiran Syahrul memberi semangat bagi masyarakat Papua untuk meningkatkan sektor pertanian.
"Kehadiran Pak Menteri telah memberikan spirit bagi kita semua untuk membangkitkan potensi yang ada. Sebab selama ini kita sudah terkena dan terhipnotis dengan tambang. Padahal sebanyak 70 persen rakyat Papua menikmati hasil pertanian," katanya.
Musaad menjelaskan Papua memiliki daerah pertanian yang luas dan dapat menjadi lumbung pangan nasional di masa mendatang.
"Semua penduduk kita hidup di daerah hutan dan di daerah pinggiran. Mereka masih banyak yang bercocok tanam dengan cara lama, belum tersentuh dan belum mengenal teknologi. Tapi saya yakin dengan kehadiran pak menteri ini bisa membangkitkan kembali sektor pertanian di tanah Papua," katanya.
Di sisi lain, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua (BPTP Papua), Martina Sri Lestari mengatakan bahwa kualitas SDM muda Papua perlahan mulai meningkat. Adapun hal ini lantaran kerja sama antara Kementan dan Pemerintah Provinsi Papua dalam melakukan bimtek dan pendampingan kewirausahaan.
"Sehingga mereka (petani milenial) sudah siap terjun di lapangan untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Sebab mereka sudah kita bekali ilmu kewirausahaan, ilmu menjalin kemitraan usaha, ilmu menerapkan konsep pembiayaan dan mengerti cara pemasaran," pungkasnya.
Many Thanks