Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang digulirkan relawan Jokowi Mania (JoMan). Hasto menyebut wacana yang diungkap JoMan tersebut jelas tidak sesuai konstitusi.
"Sikap Presiden Jokowi sendiri sudah sangat tegas, dan memiliki komitmen kuat untuk taat sepenuhnya pada konstitusi di mana jabatan presiden dua kali. Sikap inilah yang juga dipegang oleh PDIP," kata Hasto saat dihubungi, Kamis (2/9/2021).
Hasto mengatakan pihak yang mengusulkan perpanjangan jabatan presiden karena alasan pandemi tidak mengerti konstitusi. Menurutnya, sikap tersebut memang bentuk apresiasi, tapi tidak sesuai dengan aturan konstitusi.
"Demikian halnya terhadap mereka yang punya gagasan untuk perpanjangan waktu jabatan presiden karena alasan pandemi, mereka yang mengusulkan seperti itu karena rasa cinta terhadap Pak Jokowi dan sebagai apresiasi terhadap keberhasilan pemerintahan Pak Jokowi. Namun mereka tidak melihat aturan main, tidak melihat konstitusi," ucapnya.
Hasto menegaskan sikap PDIP jelas menolak wacana perpanjangan jabatan Presiden Jokowi hingga tiga periode. Dia menyebut berpolitik itu harus kokoh dengan konstitusi dan undang-undang.
"Bagi PDI Perjuangan, politik itu harus kokoh dengan konstitusi dan undang-undang. Bahkan Presiden dan Wapres telah mengambil sumpah untuk menjalankan konstitusi dan peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya. Dengan demikian, sikap PDI Perjuangan sangat jelas bahwa masa jabatan tiga periode dan perpanjangan waktu tidak sesuai dengan konstitusi," jelasnya.
"Selain hal tersebut, konstitusi juga jelas mengatur bahwa masa jabatan presiden 5 tahun dan bisa dipilih kembali untuk jabatan lima tahun berikutnya dengan ketentuan maksimal dua periode," lanjutnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Tonton juga Video: Survei Voxpol: 55,8% Pemilih PDIP Tak Setuju Wacana Presiden 3 Periode
(maa/tor)