Kepala Distrik Wusama, Kabupaten Yahukimo, Papua, berinisial EB ditangkap. Dia diduga mendanai operasional teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Berdasarkan keterangan tertulis yang dibagikan Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal kepada wartawan, Rabu (1/9/2021), EB ditangkap bersama HH, YB, dan YH. Keempatnya kini ditahan di Polres Yahukimo.
Di rumah EB, polisi menemukan senjata di antaranya 106 anak panah, 20 busur panah, 3 mata panah, 1 pisau, dan 1 senapan angin. Untuk diketahui, penangkapan ini dilakukan oleh Tim Penegak Hukum (Gakkum) Satgas Nemangkawi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para tersangka diamankan pada Jumat (27/8). Berikut ini 3 fakta dugaan EB donatur KKB di Yahukimo:
1. Mobil Terduga Teroris KKB Lewat Depan Mapolres
Penangkapan berawal dari adanya informasi terkait kendaraan berwarna hitam yang sering melintasi Dekai ke lokasi kejadian yang berada di pinggiran kali Brazza.
Dari informasi itulah kemudian anggota mendalaminya. Namun tak disangka kendaraan yang dicari melintas di depan Mapolres Yahukimo, Dekai, sehingga digiring masuk dan pengemudinya, yakni EH, dimintai keterangan.
"Ketika dilacak kendaraan tersebut justru melintas di depan Mapolres Yahukimo dan langsung digiring masuk ke dalam Mako Polres Yahukimo. Saat diamankan, ada seorang pria berinisial HH yang merupakan sopir kendaraan tersebut," ujar Kamal.
2. Kepala Distrik EB Tampung Belasan KKB di Rumahnya
EH mengaku kepada penyidik soal ada belasan anggota KKB di rumah EB. Jumat malam, sekitar pukul 20.00 WIT, dilakukan penggerebekan.
Saat itu, 5 orang yang berada di dalam honai, di belakang rumah melarikan diri.Dari 8 orang yang diamankan, empat orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Kemudian penyidik Polres Yahukimo melakukan pemeriksaan dan didapati informasi bila ada belasan orang yang terkait dengan KKB tengah berada di Rumah Kepala Distrik Wusama berinisial EB (38)," kata Ahmad.
Simak peran kepala distrik dalam KKB pada halaman berikutnya.
3. Peran Kepala Distrik di KKB: Antar Logistik
Dari hasil pemeriksaan, terungkap tugas ketiga tersangka selain EB yang menjabat kepala distrik atau camat, EH adalah sopir yang mengantar keperluan KKB, Y merupakan keponakan EB yang berperan menyiapkan keperluan logistik KKB.
YH merupakan anggota KKB yang terlibat langsung dalam berbagai aksi, termasuk pembunuhan empat pekerja bangunan di Kampung Bingky, Distrik Seradala, pada 29 Juni lalu dan pembunuhan dua pekerja PT Indo Mulia Baru di jembatan kali Brazza pada 23 Agustus lalu.
"Sementara YH merupakan anggota KKB yang kerap ikut langsung dalam berbagai aksi, termasuk pembunuhan empat pekerja bangunan di Kampung Bingky Distrik Seradala pada tanggal 29 Juni 2021 dan pembunuhan dua pekerja PT Indo Papua di Jembatan Kali Brazza pada tanggal 22 Agustus 2021," ujar Ahmad.