.webp)
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengembangkan aplikasi PeduliLindungi dalam rangka upaya pengendalian pandemi. Selain itu aplikasi ini juga berperan sebagai syarat untuk akses ke tempat publik.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menjelaskan PeduliLindungi dapat mempermudah tracing penularan virus Corona. Sehingga turut membantu pemerintah dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan agar penularan tidak menyebar luas. Johnny menyebut hingga kini aplikasi tersebut sudah digunakan oleh 32,8 juta pengguna, dengan rata-rata penambahan pengguna mencapai 500.000 pengguna per hari.
"Dengan mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan mengaktifkan data lokasi, secara berkala sistem dapat melakukan identifikasi lokasi serta memberikan informasi terkait dengan tingkat risiko lokasi dan zonasi penyebaran COVID-19," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (31/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia menjelaskan per 29 Agustus 2021 tercatat 13,6 juta masyarakat melakukan skrining dengan menggunakan PeduliLindungi di beberapa sektor publik, seperti pusat perbelanjaan, industri, tempat olahraga, dan lainnya. Dari total tersebut, 462 ribu orang di antaranya masuk ke dalam kategori merah sehingga tidak diperkenankan masuk/melakukan aktivitas oleh sistem.
Diungkapkan Johnny, pihaknya terus mendorong penggunaan platform PeduliLindungi hingga diwajibkan sebagai syarat untuk mengakses akses seluruh area publik yang dilakukan penyesuaian tanpa terkecuali. Ia menegaskan pemerintah juga menjamin keamanan data para pengguna yang tercatat di aplikasi PeduliLindungi.
Menurutnya, masyarakat tak perlu cemas karena sistem keamanan dari Pedulilindungi akan terus dimutakhirkan dan diperkuat guna mengantisipasi kemungkinan terjadi kebocoran data.
Untuk, ia mengajak masyarakat untuk segera mengunduh aplikasi Pedulilindungi dari Google Play Store atau Apple App Store. "Dengan menggunakan Pedulilindungi, anda sudah berkontribusi dalam melawan pandemi COVID-19," tandasnya.
(ega/ega)
