5 Faktor Penyebab Orang Tidak Mau Punya Anak Alias Childfree

ADVERTISEMENT

e-Life

5 Faktor Penyebab Orang Tidak Mau Punya Anak Alias Childfree

dtv - detikNews
Selasa, 31 Agu 2021 10:24 WIB
Jakarta -

Belakangan ini, istilah childfree kerap jadi perbincangan di media sosial Indonesia. Hal ini terjadi sejak influencer Gita Savitri Devi mengunggah story di Instagram yang menjelaskan keputusannya dan suami untuk childfree.

Childfree dapat diartikan sebagai pilihan untuk hidup tanpa memiliki anak setelah menikah. Ada beberapa faktor utama kenapa banyak sekali pasangan yang memilih untuk childfree, yang pertama seperti tidak siap menjadi orang tua, faktor ekonomi, faktor lingkungan bahkan faktor fisik diri sendiri maupun fisik pasangan.

Victoria Tunggono selaku penulis buku 'Childfree & Happy' berkata, "Saya pikir, kalau mau menjadi orang tua itu tidak hanya siap dalam hal materi dan fisik saja, tetapi juga harus ada kesiapan mental dari seorang yang ingin atau yang sudah menjadi orang tua untuk bagaimana melayani anaknya kelak. Bukan hanya orang tua harus melayani, tetapi juga harus di dasari oleh keinginan dari masing-masing pribadi."

Dari wawancaranya terhadap 14-16 orang yang memutuskan childfree, Victoria mengungkapkan ada 5 alasan pokok mereka mengambil sikap seperti itu. Yaitu isu fisik (sakit turunan), psikologis (kesiapan/ masalah mental), ekonomi, lingkungan hidup (dunia sudah terlalu padat), dan alasan personal.


Isu Fisik

"Fisik tidak mampu, misalkan dia punya penyakit turunan atau dia secara fisik tidak bisa punya anak, tidak mampu dan ya itu. Karena fisik diri sendiri atau fisik pasangan, dia sudah menikah tapi dia melihat tidak mampu kayanya gak deh mendingan gak usah dari pada ribet."


Kondisi Psikologis

"Jadi yang tadi psikologis itu karena saya punya kelainan masalah mental jadi saya tidak mau. Saya aja belum selesai dengan diri saya sendiri saya sudah harus punya anak, akhirnya kan nanti jadi toxic dan orang-orang memilih childfree itu mereka sadar bahwa mereka secara mental tidak mampu maka mereka memilih untuk childfree."


Ekonomi

"Dia merasa selama hidup itu cukup berkekurangan dan dia merasakan gimana rasanya harus berbagi satu mungkin ya satu piring nasi untuk kakak beradik 7 orang yang merasa susahnya seperti itu dengan usia kakak adik yang terlalu dekat, dan dia merasa oh hidup susah dengan kekurangan uang. Jadi ada juga faktor keuangan."


Faktor Lingkungan

"Jadi dia merasa oh hidup ini dunia ini sudah terlalu padat, ada yang bilang sudah global warming dan sebagainya, dan dia tidak mau menambah kerusakan alam dengan satu lagi jiwa."


Alasan Personal

"Dan yang terakhir adalah tentang keputusan sendiri, itu yang seperti saya yang melihat dari orang sekitar lalu jadi bukan alasan-alasan yang keturunan dan sebagainya atau alasan yang lebih prinsipil, tapi ini memang keputusan aja yang kayak emang nggak mau gitu."


Memilih childfree dalam hubungan pernikahan harus didasari oleh keputusan bersama. Jika salah satu pasangan hanya satu saja yang memilih childfree dan yang satunya lagi tidak, itu akan menumbuhkan konflik di dalam hubungan tersebut.

Banyak pasangan suami istri yang memilih untuk childfree karena mereka merasa lemah, baik dari fisik diri sendiri, fisik pasangan, dalam hal mengurus dan membesarkan anak. Permasalahan yang hadir dalam mengurus anak biasanya hadir karena masalah pola asuh dan pola didik.

"Ketika seseorang tidak mendapatkan pola asuh yang baik dari orang tua mereka, maka mereka akan bermasalah di lingkungan masyarakat," ujar Victoria Tunggono.

(gah/gah)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT