Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan perkembangan vaksinasi di Indonesia. Dia ingat, vaksinasi di Indonesia pernah di-bully lantaran lamban. Kini, Indonesia sudah membuktikan mampu meningkatkan vaksinasi, bahkan bisa mengejar laju vaksinasi Jerman.
"Kita mesti share ke teman-teman, Indonesia yang di awalnya di-bully vaksinasinya akan selesai 10 tahun, insyaallah sekarang ranking ke-6 dunia untuk jumlah orang yang divaksinasi," kata Budi dalam siaran pers PPKM lewat kanal YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Senin (30/8/2021).
Dia memaparkan grafik ranking vaksin di dunia. Dalam kategori jumlah orang divaksin lengkap dan sebagian, Indonesia ranking 5 d bawah India, Amerika Serikat (AS), Brazil, dan Jepang. Sudah ada 61,22 juta orang yang divaksin di Indonesia. Sebenarnya angkanya sudah meningkat lebih tinggi lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Per hari ini saya lihat sudah hampir 63 juta. Ini per kemarin 61 juta orang sudah menerima at least (setidaknya) dosis pertama. Di bawah China, India, Amerika Serikat, Brasil, dan Jepang," kata Budi.
![]() |
Untuk kategori jumlah total suntikan yang diberikan, Indonesia ada di peringkat 7 dunia di bawah China, India, AS, Brazil, Jepang, dan Jerman. Tercatat, Indonesia sudah menyuntikan 97,8 juta vaksin. Di atas Indonesia persis, ada Jerman yang sudah menyuntukan 101,17 juta suntikan vaksin per 27 Agustus.
"Mudah-mudahan bisa mengejar Jerman. Angkanya juga naik terus," kata Budi.
Presiden Jokowi meminta Menkes untuk memenuhi target 100 juta vaksin sampai Agustus ini berakhir, dengan rata-rata vaksinasi 2,3 juta vaksinasi.
Budi Gunadi menjelaskan, Indonesia sudah melakukan percepatan target 100 juta vaksinasi dari yang semula 50 juta pertama dicapai dalam 26 minggu, kini 50 juta sisanya akan dicapai dalam 7 minggu.
"Bulan ini, saya cek besok mungkin total akan datang 64 juta dosis ada yang sedikit tertunda, tapi bulan September mungkin kita akan dapat di kisaran 80 juta dosis," kata Budi.
(dnu/tor)