Kunjungi Australia, DPR Bakal Mempermalukan Diri Sendiri

Jakarta - Rencana kunjungan anggota DPR ke Australia terus menuai pro kontra. Waktu dan substansi kunjungan wakil rakyat ke Negara Kangguru itu dinilai tidak tepat."Kalau mereka tidak dapat respons dari Australia saat berkunjung ke sana malah bikin masalah baru. DPR dianggap lagi kurang dihargai," kata anggota DPR Sutradara Ginting.Kritik ini dilontarkan politisi PDIP ini sebelum diskusi di Hotel Intercontinental, Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (4/4/2006).Menurut dia, DPR harus mengirim delegasi yang senior saat berkunjung ke Australia."Contohnya pimpinan DPR dapat mengundang sidang paripurna istimewa atau setidak-tidaknya mengadakan rapat darurat dengan pimpinan fraksi dan komisi untuk menilai apakah sudah tepat mengirim delegasi ke Australia," urainya.Politisi PDIP ini menyatakan, fokus agenda yang diusung DPR pun harus jelas. Pertama, masalah kedaulatan. Kedua, apa sebetulnya klarifikasi Australia terhadap Indonesia. "Padahal kita sudah dukung Australia masuk ke dalam Asia Community tetapi Australia tetap membuat standar ganda kepada kita," jelas Ginting.Selanjutnya, fokus ketiga klarifikasi apakah benar Australia satu-satunya negara di dunia di mana kebijakan imigrasi di luar porsi Perdana Menteri."Jadi tiga fokus harus jelas.Kalau tidak mengalami negosiasai yang sepadan di sana, maka itu mengancam hubungan kita dengan Australia. Jadi bisa saja kita putus hubungan diplomatik dengan Australia, tetapi sekarang belum saatnya," kata Ginting. (aan/)