Pemerintah mengimbau masyarakat untuk proaktif dalam upaya testing, tracing, treatment (3T) COVID-19. Peran aktif masyarakat diyakini bakal mencegah penyebaran virus Corona.
"Akan memudahkan penanganan, bisa ada kesadaran setiap individu pasien untuk mengemukakan kepada petugas jika dirinya positif. Juga kesadaran para kontak eratnya untuk melaporkan diri, sehingga target pelacakan setidaknya 15 kontak erat per kasus konfirmasi, dapat terpenuhi," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dikutip dari satgascovid19.go.id, Senin (30/8/2021).
Johnny menguraikan jika hasil pemeriksaan positif, maka pasien perlu dirujuk ke fasyankes atau melakukan isolasi, tergantung berat tidaknya gejala. Dalam hal pelaksanaan isolasi, pemerintah mengimbau pasien kasus positif untuk mendatangi pusat isolasi supaya dapat dipantau oleh tenaga kesehatan dan tidak terlambat ditangani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya tracing, kata Johnny, juga diperkuat melalui sistem digital. Digital tracing dilaksanakan melalui aplikasi PeduliLindungi dan Silacak untuk meningkatkan telusur yang dilakukan para tracer di daerah. Aplikasi PeduliLindungi dapat melakukan identifikasi lokasi serta memberikan informasi terkait dengan tingkat risiko lokasi dan zonasi penyebaran COVID-19 kepada masyarakat yang telah mengunduh aplikasi dan mengaktifkan data lokasi.
Johnny menerangkan saat ini sudah ada 660 laboratorium yang melaksanakan kegiatan testing dan tracing di Indonesia. Kemudian data testing dan tracing yang sampai ke tingkat kabupaten/kota kini telah dibuka kepada publik untuk memberikan informasi yang rinci dan aktual. Rincian data testing dapat diakses melalui laman https://vaksin.kemkes.go.id/#/sckab.
"3T tetap menjadi salah satu dari 3 pilar utama penanganan pandemi di Indonesia. Didukung semua pihak terkait serta partisipasi masyarakat, semoga penguatan 3T secara nasional dapat makin menekan angka penularan COVID-19," ungkap Johnny.
(ega/ega)