Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendapat gelar kehormatan Napufunu (Pelindung Besar) dalam kunjungannya ke Uma Batu Kerajaan (Nusak) Termanu di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Tak hanya itu, ia juga diangkat sebagai anggota kehormatan Dewan Adat dalam kesempatan ini.
"Saya menyampaikan terima kasih atas pemberian gelar kepada saya, sekaligus pengangkatan saya sebagai anggota kehormatan Dewan Adat Kerajaan Nusak Termanu. Ini suatu kehormatan yang luar biasa," tutur LaNyalla dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/8/2021).
Dalam kesempatan ini, ia sempat menyinggung soal kehadiran 43 Raja dari berbagai wilayah Indonesia saat pelantikan Vicoas Trisula Pati Amalo sebagai Raja Termanu pada 2019 silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga mendapat informasi, bahwa 43 Raja dari berbagai wilayah di Indonesia telah melakukan pertemuan di Pantai Fopo, Kabupaten Rote Ndao. Saya memberi apresiasi Momentum tersebut sebagai pertanda tingginya nilai khazanah budaya daerah di Provinsi NTT," ujar LaNyalla.
Tak lupa, LaNyalla turut menekankan pentingnya peran masyarakat daerah dalam mengelola segala wujud kebudayaan Indonesia. Ia pun menerangkan kebudayaan yang dimaksud, mulai dari 'budaya benda' hingga 'budaya non-benda'.
"Dari paling kasat mata hingga yang tak kasat mata. Kita harus fokus kepada beberapa unsur kebudayaan, seperti adat istiadat, bahasa, manuskrip, olahraga tradisional, pengetahuan tradisional, permainan rakyat, seni, dan tradisi lisan," terangnya.
Menurutnya, dengan mengelola segala wujud kebudayaan masyarakat Indonesia ikut menjaga kelestarian bangsa. Ia pun menyebut kebudayaan Indonesia tak akan pernah hilang.
"Saya mengajak kita semua untuk mengakui, menghormati dan menghargai keragaman budaya Indonesia, menempatkan masyarakat sebagai pemilik dan penggerak kebudayaan, serta menempatkan kebudayaan sebagai haluan pembangunan nasional," jelas LaNyalla.
Lebih lanjut, senator asal Jawa Timur ini pun menilai Kerajaan dan Kesultanan Nusantara berperan penting dalam asimilasi budaya. Oleh sebab itu, LaNyalla selalu mengagendakan untuk bisa bersilaturahmi dengan Raja dan Sultan Nusantara dalam setiap kunjungan ke daerah.
"Raja dan Sultan Nusantara adalah bagian dari manifestasi dari akar budaya nasional," ungkapnya.
Ia pun menyebutkan beberapa kerajaan yang pernah dikunjungi selain Kerajaan Termanu, mulai dari Kerajaan Sumenep di Jawa Timur, Kerajaan Kabaena Sulawesi Tenggara, Kerajaan Bulungan di Kalimantan Utara, Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan, Kerajaan Mamuju di Sulawesi Barat, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo, Kesultanan Yogyakarta di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kesultanan Buton Sultra, kemudian Kesultanan Tidore, dan Kerajaan Sumedang Larang di Jawa Barat.
"Saya bersyukur sudah diberi kesempatan untuk berkunjung ke beberapa Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Dan akan saya teruskan ke semua Kerajaan dan Kesultanan di Nusantara," pungkasnya.
Sebagai informasi, kunjungan LaNyalla pada kerajaan yang berada di Pulau Rote, pulau paling Selatan Indonesia, ini disambut langsung oleh Raja Termanu, Vicoas Trisula Pati Amalo, beserta permaisuri, Actry Mevi Amalo, dan kerabat kerajaan lainnya.
Dalam kunjungannya, LaNyalla didampingi oleh Senator asal Lampung Bustami Zainuddin, Senator asal Sulawesi Selatan Andi Muh Ihsan, dan Senator asal NTT Angelius Wake Kako. Selain itu, hadir juga Raja Kupang Leopoldo Nisnoni.
(akd/ega)