Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar di SMP Negeri 22 Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (24/8). Penyuntikan dosis pertama vaksin Sinovac bagi pelajar di Kota Samarinda diikuti oleh 1.053 peserta.
"Kita harapkan semuanya berjalan lancar dan segera terbangun kekebalan komunal di seluruh Provinsi Kalimantan Timur dan kita berharap penyebaran COVID-19 dapat segera dikurangi dan dihilangkan dari provinsi ini," ujar Jokowi dikutip Kamis (26/8/2021).
Dalam tinjauannya, Jokowi mengungkap ada 9 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur yang juga secara bersamaan melakukan kegiatan vaksinasi bagi masyarakat umum. Wilayah tersebut antara lain Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Barat, dan Kabupaten Mahakam Hulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kegiatan ini, Kepala Kantor Cabang BPJS Kesehatan Samarinda, Mangisi Raja Simarmata turut memastikan kelancaran aplikasi P-Care Vaksinasi pada kegiatan vaksinasi pelajar yang disaksikan langsung oleh Presiden.
Mangisi menjelaskan pihaknya mendukung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dengan menyiapkan sistem informasi pencatatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 melalui aplikasi P-Care Vaksinasi. Adapun sistem ini meliputi registrasi, screening, pencatatan hasil observasi pasca vaksinasi, hingga pencatatan dosis vaksinasi.
"Kami harapkan penggunaan aplikasi P-Care Vaksinasi dapat mempercepat proses vaksinasi. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik antara Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda yang telah menyediakan jaringan internet yang sangat memadai," jelas Mangisi.
Ia menambahkan BPJS Kesehatan juga bersinergi dengan Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait akses penggunaan data kependudukan. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk meminimalisir adanya input yang tidak akurat serta menjamin validitas data peserta vaksinasi. Sehingga tidak terjadi duplikasi NIK yang menyebabkan kendala dalam pelaksanaan vaksinasi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Samarinda sekaligus Penanggung Jawab Vaksinasi Kota Samarinda, Osa Rafshodia mengatakan kegiatan vaksinasi kali ini tak hanya melibatkan BPJS Kesehatan tapi juga tenaga kesehatan dari Puskesmas dan TNI.
"Kegiatan vaksinasi hari ini dibantu oleh tenaga kesehatan dari 5 Puskesmas dan 2 tim dari TNI totalnya sebanyak 70 tenaga kesehatan," ungkap Osa.
Osa menilai lancarnya kegiatan vaksinasi bagi pelajar yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo tidak lepas dari dukungan aplikasi P-Care Vaksinasi dari BPJS Kesehatan. Menurutnya, aplikasi P-Care Vaksinasi membantu proses vaksinasi yang ada di Kota Samarinda.
"Alhamdulillah kegiatan vaksinasi bagi pelajar yang disaksikan oleh Pak Presiden berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Kami atas nama pemerintah Kota Samarinda mengucapkan terimakasih atas dukungan BPJS Kesehatan pada pelaksanaan vaksinasi hari ini," tuturnya.
Lebih lanjut, Osa memaparkan vaksinasi di Kota Samarinda saat ini sudah mencapai 22%. Ia menyebutkan pihak Pemkot menargetkan vaksinasi sampai bulan November mencapai 70%. Sehingga akan dilakukan percepatan sampai dengan November.
Untuk itu, pihaknya terus mengejar peningkatan jumlah capaian dengan pelaksanaan vaksinasi massal di beberapa tempat.
"Hari ini dilaksanakan di tujuh titik dengan rangkaian kegiatan selama satu minggu untuk Kota Samarinda, dengan total peserta dalam rangkaian seminggu ini kurang lebih 8.000," pungkasnya.
(ega/ega)