Disorot WHO, Nakes Papua-Maluku Paling Banyak Belum Divaksin Sama Sekali!

Disorot WHO, Nakes Papua-Maluku Paling Banyak Belum Divaksin Sama Sekali!

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Kamis, 26 Agu 2021 09:58 WIB
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Agats, Asmat, Papua, Kamis (1/7/2021). Vaksinasi yang digelar dalam rangka HUT Bhayangkara ke-75 tersebut diperuntukkan bagi warga Agats sebagai upaya guna mempercepat program pemerintah untuk mencapai kekebalan komunal menuju Indonesia sehat bebas COVID-19.ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.
Vaksinasi di Asmat (ANTARA FOTO)
Jakarta -

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti persentase tenaga kesehatan yang tidak divaksinasi atau zero dose. WHO menilai vaksinasi merupakan cara untuk menurunkan angka kematian.

Persentase nakes yang belum divaksinasi ini tertuang dalam Situation Report-64 yang dirilis pada Rabu (26/8/2021). Situation report ini rutin dirilis setiap pekan oleh WHO. Ini merupakan laporan per 25 Agustus 2021.

Ada dua provinsi yang menempati posisi tertinggi jumlah nakes yang zero dose. Dua provinsi tersebut adalah Papua dan Maluku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Per 23 Agustus, provinsi dengan persentase tertinggi tenaga kesehatan yang tidak divaksinasi (zero dose) adalah Papua (18,6%) dan Maluku (13%)," tulis WHO dalam laporannya.

Selain itu, WHO mengungkap laporan provinsi soal persentase lansia yang belum divaksinasi. Bahkan yang belum divaksinasi sampai 90%.

ADVERTISEMENT

"Sepuluh provinsi melaporkan proporsi populasi lansia yang tidak divaksinasi lebih besar dari atau sama dengan 90%: Aceh, Sumatera Barat, Maluku Utara, Papua, Lampung, Papua Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Selatan," ungkap WHO.

Simak juga video '5 Catatan WHO soal Penanganan Covid-19 di Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]



Lantas, apa saran WHO? Silakan klik halaman selanjutnya.

WHO menilai upaya berkelanjutan untuk meningkatkan akses dan kesadaran terhadap manfaat vaksin di antara populasi lansia dan berisiko tinggi tetaplah penting. Upaya ini bisa ikut menurunkan angka kematian.

"Upaya berkelanjutan untuk lebih meningkatkan aksesibilitas dan kesadaran akan manfaat COVID-19 vaksinasi di antara populasi yang lebih tua dan berisiko tinggi tetap penting untuk menurunkan angka kematian," lanjut WHO.

Halaman 3 dari 2
(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads