Pengungsi atau pencari suaka Afghanistan hari ini menggelar unjuk rasa di depan kantor UNHCR, Menteng, Jakarta Pusat. Sebagian dari mereka berbagi cerita terkait kehidupan di Indonesia dan kondisi negaranya saat ini setelah Taliban berkuasa.
Salah satu pengungsi atau pencari suaka Afghanistan bernama Muhammad Ibrahim (36) awalnya bercerita tinggal di Indonesia bersama istri dan kedua anaknya sejak 2013. Mereka hidup dengan menyewa kos-kosan di Tebet, Jakarta Selatan.
"Sudah 8 tahun. Ini dua lahir sini. Anak pertama 7 tahun, kedua 5 tahun," kata Ibrahim saat ditemui di depan kantor UNHCR, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibrahim dan keluarganya sampai kini masih menunggu peluang ditempatkan permanen di negara penerima suaka oleh UNHCR. Sebab, di Indonesia dia tak bisa leluasa hidup maupun mencari pekerjaan.
Alasan lainnya, dia ingin menyekolahkan anak-anaknya secara layak.
"Kerja nggak ada. Masalah di sini pengungsi tidak ada kerja, tidak ada sekolah, tidak ada aktivitas," ujarnya.
Di samping itu, Ibrahim menyoroti situasi negaranya yang kini dikuasai oleh Taliban. Kondisi ini, sebutnya, membuatnya tak bisa kembali ke Afghanistan.
"Situasi Afghanistan is too bad (terlalu buruk). Taliban mengambil terlalu banyak wilayah di Afghanistan," jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya cerita pengungsi Afghanistan soal Taliban.
Saksikan video '3 Jam Bertemu, Ini Hasil Kesepakatan Pengungsi Afghanistan dan UNHCR':
Pengungsi Afghanistan lainnya bernama Muhammad Nassif (40) mengaku mengkhawatirkan kondisi keluarganya yang ada di Afghanistan. Sebab, dia tak kunjung mendapat kabar dari keluarganya sejak Kelompok Taliban mendominasi.
"Di sana ada Taliban, nggak tahu saudara aku di mana. Taliban ada masalah sama orang Hazara," imbuh Nassif.
Nassif tinggal di Bogor, Jawa Barat. Dia tiba di Indonesia pada 2011. Nassif mengaku sudah mendapatkan penempatan ke salah satu negara ketiga oleh UNHCR. Namun hingga kini tak kunjung diproses.
"Aku mau pindah dari Indonesia, sudah 4 tahun (sejak 2017), nggak ada kabar," ungkap Nassif.
Sebelumnya, 12 perwakilan massa pencari suaka Afghanistan ternyata sempat menemui perwakilan UNHCR di sela demonstrasi. Ini hasil kesepakatan keduanya.
Pertemuan ini digelar di kantor UNHCR, Menteng, Jakarta Pusat. Salah satu perwakilan pencari suaka Afghanistan, Hassan Ramazan Rateq, mengatakan UNHCR berjanji akan menindaklanjuti permintaan para pencari suaka terkait kejelasan status penempatan.
"Mereka bilang akan mendengarkan kami dan tak akan menolak kami seperti sebelumnya. Mereka bilang kita harus membuat grup untuk diskusi lebih lanjut," kata Hassan saat ditemui di Jl Kebon Sirih, Selasa (24/8/2021).
Dalam pertemuannya, Hassan juga menyatakan banyak pencari suaka Afghanistan yang telah bertahun-tahun tinggal di Indonesia, tapi tak kunjung mendapatkan kejelasan status penempatan. Dia meminta agar UNHCR tak bersikap diskrimintif.