Komisi D DPRD soal DKI Urutan Pertama Tata Kota Terburuk: Masih Dibenahi

Komisi D DPRD soal DKI Urutan Pertama Tata Kota Terburuk: Masih Dibenahi

Dwi Andayani - detikNews
Selasa, 24 Agu 2021 08:11 WIB
Gedung Balai Kota DKI Jakarta.
Gedung Balai Kota DKI Jakarta (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

DKI Jakarta menjadi peringkat pertama kota yang memiliki tata kota buruk versi Platform Arsitektur Rethinking The Future. Komisi D DPRD DKI Jakarta menilai DKI masih terus melakukan perbaikan.

"Dalam beberapa hal kan misalnya untuk RTH kita kan harus 30 persen terkait RPJP, ini baru terealisasi 9 persen. Ada faktor-faktor lain, artinya yang boleh dibilang masih berproses semua, masih pembenahan," kata Nova kepada wartawan, Senin (23/8/2021).

Perbaikan disebut juga dilakukan untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Salah satunya dengan adanya transportasi umum yang terintegrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita perbaiki dengan beberapa transportasi, seperti MRT, busway, kan semuanya itu untuk mengurai tingkat kemacetan. Jadi, dalam tahapan pembenahan terus," kata Nova.

"Problem daerah kan pertama banjir, kemacetan sampah atau lingkungan kan kita masih proses terus melakukan pembenahan atau perbaikan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Senada dengan Nova, anggota Komisi D DKI Fraksi Golkar Judistira Hermawan menilai peringkat yang diberikan Platform Arsitektur Rethinking The Future menjadi masukan yang positif. Menurutnya, seluruh pihak di DKI terus berupaya melakukan perbaikan.

"Ya saya kira apa yang disampaikan bahwa Jakarta Kota yang buruk tata kotanya dan lain-lain ya, termasuk macet yang ekstrem, ya ini kita jadikan masukan yang positif saja," ujar Judistira kepada wartawan.

"Tapi yang terpenting pertanyaannya apakah ada upaya untuk memperbaiki itu semua? Saya kira Pemprov DKI Jakarta bersama DPRD DKI, tentu dengan sinergitas dengan pemerintah pusat, dan dukungan seluruh elemen masyarakat, kita memiliki komitmen untuk terus memperbaiki tata kota kita," tuturnya.

Perbaikan ini disebut dilakukan melalui revisi RDTR serta pembangunan MRT dan LRT. Meski begitu, dia menilai upaya perbaikan ini memerlukan waktu.

"Melalui Revisi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kita perbaiki ruang terbuka hijau kita, kemudian untuk macet kita sedang bangun MRT fase 2 dan juga LRT Jabodebek. Tapi upaya ini semua perlu waktu, tapi saya pastikan pemerintahan daerah, baik Pemprov maupun DPRD, komit untuk terus lakukan perbaikan tata kota kita," ujarnya.

Diketahui, Platform Arsitektur Rethinking The Future melaporkan 10 kota di dunia yang memiliki tata kota buruk. Hal itu salah satunya karena 'cacatnya' perencanaan infrastruktur.

Dikutip detikcom, Senin (23/8), dari 10 daftar negara yang memiliki tata kota buruk, DKI Jakarta menempati posisi pertama.

Disebutkan, ibu kota Indonesia yang sangat padat, Jakarta dikatakan sebagai tempat dengan desain terburuk di bumi. Sebab, ruang hijau terbuka kurang memadai, kemacetan lalu lintas yang ekstrem, dan perluasan kota tidak terencana.

Kemacetan lalu lintas di Jakarta salah satunya dikarenakan pembangunan infrastruktur. Pemerintah daerah dapat berkontribusi dengan cara mengurangi pelaksanaan proyek jangka panjang.

(dwia/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads