Bareskrim Polri mulai menindaklanjuti laporan terhadap YouTuber Muhammad Kece yang dianggap menghina agama Islam. Meski sedang memburu Muhammad Kece, polisi diminta tak melupakan kasus dugaan penghinaan agama oleh Jozeph Paul Zhang.
Hal tersebut disampaikan oleh pelapor kasus Jozeph Paul Zhang, Husin Shahab. Dia mengatakan, berdasarkan informasi terakhir yang didapatnya, Jozeph yang awalnya berada di Jerman telah berpindah ke Belanda.
"Ketika sudah proses surat menyurat bahkan disiapkan red notice buat disebarkan, namun terakhir ketika pihak kepolisian bergerak sampai ke situ, si Jozeph Paul Zhang kabur ke Belanda," kata Husin, Senin (23/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan hal tersebut menjadi kendala karena Belanda tidak memiliki hukum soal ujaran kebencian atau penghinaan agama seperti di Indonesia. Dia berharap kasus Jozeph Paul Zhang dan dugaan penghinaan agama lain yang telah dilaporkan ke polisi tak dilupakan begitu saja.
"Kita sih berharapnya begitu, jangan hanya Muhammad Kece yang ada di Indonesia, tapi Paul Zhang," ucapnya.
"Kita inginnya itu semua ditangkap, diproses secara hukum," sambungnya.
Husin pun mempercayakan penanganan semua laporan terkait dugaan penghinaan agama kepada polisi. Dia mengatakan polisi yang paling memahami setiap laporan.
Kabar Terbaru Kasus Jozeph Paul Zhang
Tersangka kasus dugaan penistaan agama Jozeph Paul Zhang alias Shindy Paul Soerjomoelyono masih belum tertangkap dan tidak diketahui keberadaannya. Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengungkapkan kabar terbaru dari pengejaran Jozeph.
Agus mengatakan penerbitan red notice terhadap Jozeph tak kunjung terbit hingga saat ini. Menurutnya, NCB Interpol tidak merespons permintaan red notice itu.
"Tidak ada respons dari mereka," ujar Agus saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (18/8).
Agus menyebut pihaknya terkendala yurisdiksi. Jozeph diketahui menetap di negara yang bukan yurisdiksi Polri, yakni antara Jerman dan Belanda.
"Kendala yurisdiksi," ucapnya.
Awal Mula Kasus Jozeph Paul Zhang
Kasus dugaan peninstaan agama yang menjerat Jozeph Paul Zhang sebagai tersangka berawal dari pernyataannya dalam sebuah forum diskusi via Zoom yang ditayangkan di akun YouTube pribadinya. Awalnya, Jozeph Paul Zhang membuka forum Zoom bertajuk 'Puasa Lalim Islam' dengan menyapa para peserta.
"Shalom yang ada di Afrika, di Rusia, Amerika, Kanada, ya Amerika sudah masuk. Yang ada di New Zealand, Australia, shalom semua, rahayu. Yang ada di Kamboja, juga di Thailand, Korea, luar biasa ya rombongan para nabi internasional. Tadi yang dari Kamboja mau daftar nomor 29. Saya suruh ambil nomor antrean dulu di Muenchen," ujar Jozeph Paul Zhang seperti dilihat detikcom di akun YouTube Jozeph Paul Zhang, Sabtu (17/4).
Setelah menyapa para peserta, dia kemudian membuka tema Zoom diskusi itu. Dia awalnya menyinggung soal umat Islam yang puasa tapi dirinya yang lapar.
"Jadi, kalau kita lihat, sekarang di Indo kan pada lagi puasa ya. Kalau di Eropa juga lagi pada... bukan lagi pada puasa, lagi duniawi nggak puasa. Sebab temen-temen muslim di Eropa ini tahun pertama puasa, takut sama Allah. Tahun kedua puasanya separo, nyoba Allah lihat apa nggak. Tahun 3 bablas nggak yang puasa, Allah nggak lihat. Loh kenapa? Kan Allah Mahatahu. Nggak, Allah lagi dikurung di Ka'bah," katanya sambil tertawa.
"Yang bisa laporin gua ke polisi gua kasih uang yang bisa laporin gua ke polisi penistaan agama, nih gua nih nabi ke-26, Jozeph Paul Zhang. Meluruskan kesesatan ajaran nabi ke-25 dan kecabulannya yang maha cabulullah," sambungnya.