Mendikbud Nadiem Bicara Pentingnya Asesmen Nasional, PKS Kritik

Mendikbud Nadiem Bicara Pentingnya Asesmen Nasional, PKS Kritik

Tim detikcom - detikNews
Senin, 23 Agu 2021 14:41 WIB
Mendikbud Nadiem Makariem melakukan rapat kerja dengan Komisi X DRI. Rapat tersebut membahas perkembangan program 1 juta PPPK Tahun 2021.
Nadiem Makarim (Rengga Sencaya/detikcom)
Jakarta -

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim mengatakan perlu segera dilakukan asesmen nasional untuk mengatasi ketertinggalan sektor pendidikan nasional. Namun, PKS mengkritik bahwa anggaran untuk asesmen nasional dapat digunakan bagi program mengatasi pandemi Corona.

Nadiem mulanya menjelaskan bahwa asesmen nasional tak berdampak terhadap siswa hingga ke sekolah. Seluruh data siswa dan sekolah dari asesmen nasional tak akan dipublikasikan Kemendikbud Ristek.

"AN ini sudah berkali-kali berbicara bahwa ini tidak ada konsekuensinya sama sekali buat individu siswa, individu guru, individu kepala sekolah, tidak ada dampak sama sekali, yang apakah akan anggarannya berubah, kelulusan, apa pun. Bahkan datanya per murid saja tidak akan dipresentasi sebagai individu, tidak akan akan pernah keluar itu data sebagai individu, semuanya agregasi sekolah," kata Nadiem dalam raker dengan Komisi X DPR RI yang disiarkan akun YouTube DPR, Senin (23/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nadiem kemudian menjelaskan adanya persepsi bahwa asesmen nasional menyeramkan, seperti ujian nasional, padahal tidak. Asemen nasional tidak ada dampak hukuman dan tidak dampak kepada kepala sekolah.

"Ini harus kita basmi bersama, persepsi ini, jadi mohon bantuan Komisi X untuk menjelaskan kepada semua dapil-dapilnya kalau ada sekolah-sekolah yang meminta murid-muridnya untuk bimbingan belajar, bahkan bayar untuk bimbingan belajar tolong diberi tahu tidak ada gunanya sama sekali, tidak ada gunanya sama sekali," ujar Nadiem.

ADVERTISEMENT

"Bahkan saya mendengar ada beberapa sekolah yang meminta muridnya untuk beli laptop untuk latihan AKM, ini hal yang salah persepsi total. Ini bukan mengenai high-tech testing, sama sekali, ini adalah pemetaan kita, kita ingin melihat tren ini selama waktu," sambugnya.

Dari penjelasan Kemendikbud Ristek, asesmen nasional dapat dilaksanakan pada tahun ini bagi sekolah yang sudah bisa melakukan sekolah tatap muka. Jika ada sekolah yang belum bisa melakukan sekolah tatap muka, dapat dilakukan asesmen nasional susulan pada tahun depan.

"Kenapa sekarang? Pertanyaan sangat penting ini, kenapa sekarang? Ini kan lagi pandemi. Kalau misalnya itu suatu tes yang menyeramkan dan ada konsekuesinnya, ya saya mengerti kenapa pada saat kita sudah PJJ ada asesmen, tapi ini adalah pemetaan mutu pendidikan, jadi jauh lebih penting kita melakukan asesmen nasional secepat mungkin untuk mengetahui sejauh mana ketinggalan kita," ucapnya.

Nadiem menjelaskan bahwa asesmen nasional digelar untuk mengetahui daerah mana perlu bantuan pendidikan. Serta hasilnya untuk mengatasi ketertinggalan pendidikan selama pandemi Corona.

"Dan saat ini kita tidak punya informasi sama sekali untuk mengkuantifikasi dampak learning loss. Kalau tidak segera, kita tidak bisa mengejar ketertinggalan kita, jadi itulah jawaban saya kenapa mesti sekarang, Mas Menteri," sebut Nadiem.

PKS Kritik Asesmen Nasional

Anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal, yang mewakili Fraksi PKS, melontarkan kritiknya terhadap rencana asesmen nasional. Menurut Mustafa, anggaran asesmen nasional dapat dialokasikan ke sektor lain.

"Asesmen nasional ini apakah betul-betul urgen untuk diselenggarakan dalam waktu dekat pada masa pandemi ini, atau kita bisa alihkan anggarannya, ini termasuk bagian dari realokasi dan refocusing, pada hal-hal yang lebih relevan dalam rangka mengatasi darurat ini," sebut Mustafa.

Mustafa menilai asesmen nasional tidak dalam rangka kedaruratan pandemi Corona. Asesmen nasional, menurut Mustafa Kamal, dapat dilakukan secara sederhana dengan koordinasi Kemendikbud Ristek dengan pemerintah daerah.

"Kita melihat ini bahwa asesmen nasional ini tidak dalam konteks kedaruratan, dia bisa dilakukan dalam cara-cara sederhana, bahkan koordinasi dengan kementerian-pemerintah daerah kita sudah bisa mendapatkan data-data yang ada. Tidak perlu ada satu upaya yang kita masukan sebagai program," ucap Mustafa.

"Sehingga anggarannya kita harapkan bisa memperkuat program kegiatan, mengatasi kondisi darurat pandemi agar menghindari learning loss itu," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads