Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan pemerintah berupaya menjaga para pekerja migran Indonesia agar mereka bisa selamat ketika bekerja hingga kembali ke Indonesia. Hal ini ia sampaikan dalam penyerahan bantuan ambulans dari PT Taspen (persero) kepada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
"Sesuai dengan instruksi Bapak Presiden, kita harus menjaga pekerja migran dari ujung rambut sampai ujung kaki. Untuk karena itu negara hadir dan kita semua yang ada di sini kita tidak boleh lelah melayani rakyat kecil," kata Erick dalam konferensi pers, Senin (23/8/2021).
Diketahui, Kementerian BUMN melalui PT Taspen (persero) menyerahkan sebanyak 23 unit ambulans untuk membantu para pekerja migran Indonesia. Adapun pada tahap pertama, ambulans yang telah diserahkan sebanyak 4 unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, bantuan ambulans diberikan untuk mendukung tugas dan fungsi BP2MI. Erick menyebutkan pihaknya telah mendukung penuh program-program yang dilaksanakan BP2MI terkait kesehatan pekerja migran.
"Indonesia sehat harus terjadi kalau mau Indonesia bekerja dan Indonesia tumbuh. Fasilitas pelayanan kesehatan tentu yang terpenting saat ini juga menjadi salah satu fondasi dalam pelayanan kepada pekerja migran," kata dia.
Lebih lanjut, Erick mengatakan, perusahaan BUMN tidak ingin menjadi menara gading yang tanpa memberikan pelayanan publik. Oleh karena itu, kata dia, pihaknya selalu mendukung kegiatan-kegiatan kementerian lainnya.
Direktur Utama Taspen, Antonius NS Kosasih mengungkapkan unit ambulans yang diserahkan berupa ambulans multifungsi, yakni dilengkapi dengan keranda jenazah. Ia juga mengungkap alasannya memberi bantuan ambulans.
"Ini merupakan partisipasi Taspen untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat, khususnya bagi BP2MI yang akan melayani pekerja migran dan keluarganya. Kami bersyukur bisa menyerahkan ambulans yang bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia," kata Kosasih.
Sementara itu, Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, mengakui pihaknya belum mampu melayani para pekerja migran Indonesia dengan baik. Untuk itu, ia berharap bantuan tersebut dapat memaksimalkan pelayanan pihaknya terhadap para pekerja migran Indonesia.
"Dan setiap penanganan mereka (pekerja migran) terkait ambulans, kita hanya mampu melayani mereka melalui sewa dan kontrak. Dan kita berdosa selama ini belum mampu melayani baik pelayanan jenazah maupun sakit untuk keluarga pekerja migran Indonesia," kata dia.
(prf/ega)