.webp)
Peristiwa kurang menyenangkan dialami satuan petugas Pengurai Kerumunan (Raika) Makassar saat hendak memeriksa sebuah tempat hiburan malam (THM) di sebuah hotel berbintang di Makassar. Pintu THM itu dikunci dari dalam saat petugas ingin masuk memeriksa.
"Tadi malam saya langsung ke sana jam 1 malam di Vegas Lounge and Cafe. Kejadiannya awalnya anggota Raika kecamatan ke sana, tapi tahulah anggota Raika kecamatan masih minim sekali kan. Kemudian minta bantuan ke Mako, Raika Kota tapi kan ditutup pintu langsung sama pengelolanya Vegas," kata Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (21/8/2021).
Vegas Lounge and Cafe diketahui berada dalam satu bangunan dengan Hotel Claro, Makassar. Pengecekan dilakukan oleh pihaknya pada Jumat (20/8) malam tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iqbal menyebut, saat anggota berada di sana, pihaknya enggan mendobrak masuk untuk menghindari gesekan. Namun Iqbal memastikan tempat hiburan malam itu beroperasi saat PPKM di Kota Makassar.
"Pertimbangan itu (hindari gesekan), anggota bergeser. Saya langsung ke sana, saya ke sana apa istilahnya memakai pendekatan yang berbeda, sudah tidak pakai pasukan. Yang penting mereka sudah tahu kalau sudah turun begitu," terangnya.
Setelah melakukan komunikasi, pintu THM itu dibuka dan Iqbal menyebut ada aktivitas hiburan yang berlangsung di dalam THM itu. Dia pun meminta acara hiburan itu dihentikan dan meminta pengakuan kepada manajer THM apakah dia sengaja mengoperasikan THM itu.
"Akhirnya dia akui dan sudah oke. Bagi saya, itu sudah cukup bukti dokumentasi, saksi, dan ketiga pengakuan dari penanggung jawab Vegas. Jadi saat dibukakan (pintu THM), saya lihat langsung masih ada aktivitas," terangnya.
Dia memastikan aktivitas yang dilakukan tempat hiburan malam itu adalah hal yang dilarang selama pemberlakuan PPKM di Makassar. Menurutnya, tempat tersebut tidak boleh beroperasi. Seharusnya pengelola Vegas mengerti soal larangan adanya acara selama masa pandemi.
"Ini akan tertuang dalam berita acara pemeriksaan. Jadi yang terutama bagi kami, upaya menyelamatkan nyawa manusia. Memastikan tempat itu tidak beroperasi lagi di masa PPKM," tegasnya.
Simak juga 'Pemkot Makassar Anggarkan Rp 200 M Bangun Sirkuit Balap dan GOR':
