Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan empat catatan untuk Kalimantan Selatan yang sedang menerapkan PPKM Level 4. Antara lain pengendalian mobilitas, testing dan tracing, kedisiplinan protokol kesehatan, dan percepatan vaksinasi.
"Ada 4 hal yang saya garisbawahi di sini, sesuai dengan arahan Bapak Presiden, yaitu yang terkait dengan pengendalian mobilitas, testing dan tracing, kedisiplinan protokol kesehatan terutama memakai masker, serta percepatan Vaksinasi," ujar Ketua KPCPEN tersebut dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/8/2021).
Hal itu diungkapkannya saat memimpin rapat koordinasi dengan Gubernur dan Forkompimda Kalsel serta seluruh bupati dan wali kota dari 13 kabupaten/kota di Kalsel. Menurut Airlangga, mobilitas di Kalsel masih memiliki tren lebih tinggi daripada rata-rata nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mobilitas masih perlu diwaspadai dan ditekan, terutama pada sektor retail dan rekreasi, pusat transportasi umum, dan tempat kerja. Dalam 1-2 minggu ke depan, saya berharap agar mobilitas ini bisa terus ditekan. Pendekatan non-medis harus juga digencarkan untuk memotong mata rantai COVID-19," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga menyampaikan harapannya agar seluruh jajaran pemerintah daerah bisa mengarahkan kepada masyarakat yang terpapar COVID-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah, agar mau pindah ke fasilitas isolasi terpusat (isoter). Ini supaya mendapatkan penanganan dan perawatan yang lebih memadai, sehingga akan mampu mengurangi penularan kasus (terutama klaster keluarga) serta menurunkan tingkat kematian.
Sebagai informasi, Provinsi Kalsel berada pada Level Asesmen TK-4, dengan total kasus kumulatif sampai dengan 18 Agustus 2021 sebanyak 60.377 kasus (1,5% dari total kasus nasional), serta Positivity-Rate mingguan (7DMA) yang masih cukup tinggi yaitu sebesar 42,8%.
Kasus Aktif tercatat sebanyak 11.172 kasus, angka Kesembuhan sebanyak 47.327 kasus (78,4%), angka Kematian sebesar 1.878 (3,1%). Sedangkan tingkat BOR mencapai 60%, dengan tingkat Konversi TT untuk COVID-19 sebesar 30,1%, serta capaian target testing (pemeriksaan) masih rendah (26,3%), sehingga sangat perlu untuk terus ditingkatkan. Capaian vaksinasi di Kalsel sebesar 15,55%, dan masih jauh berada di bawah rata-rata nasional yang sebesar 26,91%.
"Saat meninjau kegiatan vaksinasi di GOR Hasanuddin tadi, saya melihat antusiasme yang sangat tinggi dari masyarakat, untuk mengikuti vaksinasi. Oleh karena itu, Pemerintah berkomitmen untuk terus memastikan ketersediaan vaksin, termasuk di Kalsel ini," ujarnya.
Pasokan oksigen di Kalsel juga dalam jumlah yang cukup karena mendapatkan bantuan tambahan 3 Isotank dari SKK Migas yang diambil dari Tanjung Priok secara regular. Selain itu terdapat bantuan yang akan tiba yaitu dari Kadin berupa 1 Isotank dan 200 Tabung, sumbangan likuid oksigen kebutuhan medis dari PT. Linde Indonesia dan PT Smelting 20 Ton oksigen, serta bantuan 10 Ton Oksigen dari Kemenkes.
Oksigen Konsentrator juga sudah dalam proses pengiriman batch 4 sebanyak 49 unit dan pengiriman batch 5 sebanyak 243 unit, yang diperkirakan akan sampai pada Minggu ke-4 Agustus 2021.
(ncm/ega)