Efek Kemenangan Taliban di RI: Bisa Bangkitkan JI, Melemahkan JAD

Efek Kemenangan Taliban di RI: Bisa Bangkitkan JI, Melemahkan JAD

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Sabtu, 21 Agu 2021 07:40 WIB
Taliban Bunuh Keluarga Jurnalis DW di Afganistan
Foto: Taliban (DW News)
Jakarta -

Kemenangan Taliban yang berhasil menduduki pemerintah Afghanistan dinilai bisa berefek pada gerakan terorisme di Indonesia. Taliban bisa membuat JI kembali hidup dan menekan JAD.

"Iya efeknya akan bermacam-macam. Ada yang ingin hijrah ke sana, ada yang ingin melihat bendera tauhid berkibar di kedutaan Afghanistan di Jakarta, ada juga yang ingin mengikuti jejak Taliban mendapatkan futuh (kemenangan)," kata pakar terorisme dari Universitas Malikussaleh Aceh, Al Chaidar, saat dihubungi, Jumat (20/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan bahwa efek mencapai futuh inilah yang bisa memicu gerakan terorisme. Menurutnya, efeknya lumayan besar.

ADVERTISEMENT

"Dan juga ada yang ingin mencapai futuh dengan cara terorisme. Lumayan efeknya," tuturnya.

Selain itu, dia mengungkapkan, kemenangan Taliban ini juga bisa menghidupkan kembali kelompok Jemaah Islamiyah (JI). Namun di satu sisi menekan kelompok Jamaah Asharut Daulah (JAD).

"Ada juga (efek menghidupkan JI). JI sudah banyak yang ditangkap dalam dua minggu terakhir ini. Tapi di satu sisi menekan JAD. Membuat malu JAD," ungkap Chaidar.

Hal ini berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Alto Labetubun, seorang analis konflik dan keamanan yang berfokus pada isu konflik di Timur Tengah. Alto meyakini kemenangan Taliban ini takkan berpengaruh banyak bagi gerakan terorisme di Indonesia. Namun glorifikasi dari kemenangan Taliban bisa dimanfaatkan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda untuk mencari pendanaan.

"Tidak akan berpengaruh banyak. Yang bisa dieksploitasi dari kejadian ini adalah narasi kemenangan Islam melawan imperialisme barat akan dipakai oleh beberapa kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda demi pencarian dana dan dukungan di Indonesia. Tapi tidak akan menjadi inspirasi bagi munculnya serangan teror di Indonesia," kata Alto saat dihubungi secara terpisah.

Simak video 'KBRI Kabul Dipindah, Indonesia Pantau Afghanistan dari Islamabad Pakistan':

[Gambas:Video 20detik]



Taliban Janjikan Pemerintahan yang Berbeda

Sebelumnya, Taliban berjanji tidak melakukan 'balas dendam' terhadap lawan-lawan mereka di Afganistan. Hal itu disampaikan dalam konferensi pers perdana yang mereka gelar.

Dilansir dari AFP, Rabu (18/8/2021), pengumuman Taliban disampaikan setelah kembalinya salah satu pendiri mereka, Mullah Abdul Ghani Baradar, ke Afganistan. Kelompok itu kembali berkuasa setelah digulingkan dalam invasi yang dipimpin AS hampir 20 tahun lalu.

Sejumlah toko di Kabul telah dibuka dan gerilyawan meminta staf pemerintah kembali bekerja. Penduduk bereaksi dengan hati-hati dan beberapa wanita turun ke jalan.

Puluhan ribu orang telah mencoba melarikan diri dari negara itu karena takut terhadap pemerintahan Islam garis keras yang diperkirakan bakal dilakukan Taliban. Mereka takut akan pembalasan langsung karena berpihak pada pemerintah yang didukung Barat yang berkuasa selama dua dekade terakhir.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan rezim baru akan 'berbeda secara positif' dari masa kepemimpinan mereka pada 1996-2001, yang terkenal dengan kematian rajam dan melarang perempuan bekerja dengan laki-laki.

"Kalau soal ideologi, keyakinan, tidak ada bedanya, tapi kalau kita hitung berdasarkan pengalaman, kedewasaan, dan wawasan, pasti banyak perbedaannya," kata Mujahid.

Namun sejumlah warga berusaha meninggalkan negara itu. Misalnya seperti pemerintah Indonesia yang telah mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Afghanistan. Evakuasi dilakukan hari ini menggunakan pesawat TNI AU.

"Alhamdulillah, pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi WNI dari Kabul, Afghanistan, dengan pesawat TNI AU," kata Menlu Retno LP Marsudi melalui akun Twitternya, Jumat (20/8/2021).

Halaman 2 dari 2
(rdp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads