Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapi dalam penyaluran bansos. Ia juga menyampaikan gagasan agar penyaluran bansos memanfaatkan aplikasi dompet digital.
Hal tersebut disampaikan Arief saat menjadi salah satu pembicara dalam webinar dengan tema 'Bantuan Sosial dan Peran Pencegahan Korupsi di Masa Pandemi' yang diinisiasi oleh Jaringan Pencegahan Korupsi (Jaga) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Kamis (19/8) kemarin.
Arief menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapi oleh pemerintah daerah khususnya Kota Tangerang terkait data pengajuan dan penerima bantuan sosial dari pemerintah pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapannya ada solusi ke depan agar kendala terkait data bisa terintegrasi, terlebih terkait validasi data. Di Kota Tangerang sejauh ini menggunakan aplikasi Si Data untuk mendata masyarakat sebagai penerima bansos," ucap Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (20/8/2021).
Arief juga menyampaikan gagasan kepada pemerintah pusat melalui Menteri Sosial agar penyaluran bantuan sosial dapat memanfaatkan aplikasi dompet digital untuk mempermudah masyarakat dalam pemanfaatan dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah.
"Sekaligus untuk meminimalisir peluang maupun kesempatan bagi oknum yang hendak melakukan pungutan kepada penerima bantuan," ujarnya,
Bak gayung bersambut, Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam kesempatan yang sama menyampaikan pihaknya tengah melakukan ujicoba digitalisasi pencairan BPNT ataupun program sembako untuk pembelanjaan di E-Warong dengan menggunakan aplikasi berbasis Qris.
"Nantinya akan kelihatan siapa membeli apa saja dengan dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah," imbuh Risma.
Sebagai informasi, selain Arief, dalam webinar dengan moderator Aiman Witjaksono tersebut turut diikuti oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh serta Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan.
Simak video 'KPK Minta Kemensos Hentikan Pemberian Bansos Berupa Barang':