PKB Soroti Habib Bahar Vs Ryan Jombang: Aneh Warga Binaan Punya Duit Jutaan

PKB Soroti Habib Bahar Vs Ryan Jombang: Aneh Warga Binaan Punya Duit Jutaan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 20 Agu 2021 13:21 WIB
Anggota DPR PKB Cucun Ahmad Syamsurijal
Cucun Ahmad Syamsurijal (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta -

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal turut menyoroti insiden pemukulan yang dilakukan Habib Bahar bin Smith terhadap Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang. Cucun heran bagaimana bisa warga binaan memegang uang hingga jutaan rupiah.

"Kami melihat ada dua hal yang perlu dicermati dari kasus mencuatnya dugaan pemukulan antarwarga binaan di Gunung Sindur. Pertama, kasus pemukulan itu sendiri; dan kedua, kasus kepemilikan uang hingga jutaan rupiah, sehingga sampai terjadi transaksi pinjam-meminjam yang memicu perselisihan antarwarga binaan," ujar Cucun kepada wartawan, Jumat (20/8/2021).

Cucun mengatakan kasus pemukulan yang menjurus pada penganiayaan harus diselesaikan secara hukum. Jangan sampai kasus Habib Bahar memukul Ryan Jombang ini dibiarkan, sehingga menjadi preseden terjadinya hukum rimba dalam lembaga pemasyarakatan (lapas).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lapas merupakan tempat pembinaan warga yang melakukan pelanggaran hukum, sehingga saat mereka kembali ke masyarakat bisa berperilaku lebih baik lagi. Di sini dibutuhkan ketegasan Kepala Lapas dan jajarannya untuk menegakkan tata tertib di dalam lapas, sehingga tidak terjadi berbagai penyimpangan yang bisa mencederai kepercayaan warga binaan terhadap hukum itu sendiri," papar Cucun.

Lebih lanjut Cucun mempertanyakan kepemilikan uang hingga jutaan rupiah oleh warga binaan. Menurut Ketua Fraksi PKB DPR itu, warga binaan dibatasi dari kepemilikan alat komunikasi, barang-barang membahayakan, hingga kepemilikan uang dalam batas tertentu.

ADVERTISEMENT

"Anehnya, dalam kasus ini, ada warga binaan yang punya duit hingga jutaan rupiah, sehingga terjadi transaksi pinjam-meminjam yang memicu perselisihan di kemudian hari. Ini harus ditelusuri kenapa sampai bisa terjadi," sebut Cucun.

"Dari mana seorang warga terpidana dapat uang, bagaimana cara memasukannya ke lapas, lalu digunakan transaksi apa saja selama dalam lapas. Ini penting karena bisa saja ada barang selain uang yang harusnya dilarang tapi mudah keluar-masuk lapas," imbuhnya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak video 'Adu Opini Kubu Habib Bahar Vs Ryan Jombang soal Pemukulan':

[Gambas:Video 20detik]



Selain itu, Cucun mempertanyakan kinerja Kalapas Gunung Sindur sehingga kasus pemukulan dan masuknya uang jutaan rupiah dari warga binaan bisa terjadi. Dia menegaskan Kalapas seharusnya bisa mendeteksi secara dini potensi penyimpangan yang dipicu oleh hal-hal sepele.

"Kami berharap ada evaluasi menyeluruh kenapa kasus ini terjadi. Kasus ini bisa mempengaruhi kepercayaan publik pada kinerja institusi negara, dalam hal ini Kemenkumham, untuk benar-benar melakukan pembinaan bagi para terpidana sehingga menjadi anggota masyarakat lebih baik di kemudian hari," pungkasnya.

Seperti diketahui, Ryan Jombang, terpidana mati kasus mutilasi, dibogem Habib Bahar bin Smith di dalam bui. Pengacara Ryan Jombang, Kasman Sangaji mengatakan kliennya ditinju Habib Bahar di Lapas Gunung Sindur, Jawa Barat, dipicu masalah uang.

Habib Bahar disebut kerap meminjam uang kepada Ryan Jombang. Total uang yang dipinjam Habib Bawa mencapai Rp 10 juta.

"Pinjam kadang diganti dan kadang tidak, cuman udah meminjam itu ketika Ryan meminta tidak dikasih. Pada saat Ryan (meminta) nggak dikasih, dia (Ryan) melihat uang di atas meja. Karena Ryan kesal menagih tapi dia ada uang akhirnya Ryan ambil uang itu dibungkus pakai plastik dan dibuang ke tempat sampah," katanya, ujar Kasman kepada detikcom, Rabu (18/8).

Namun kasus pemukulan ini disebut sudah selesai secara kekeluargaan. Ditjen Pas bahkan membagikan foto kebersamaan Ryan dan Habib Bahar sebagai bukti keduanya sudah berdamai.

Halaman 2 dari 2
(zak/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads