Jakarta - Menanggapi pemberitaan tentang aksi balas
The Weekend Australian dengan pemuatan karikatur Presiden SBY, Wakil Ketua DPR RI Zaenal Maarif pun geram. Karikatur itu bentuk penghinaan pada rakyat Indonesia."Itu penghinaan besar terhadap rakyat dan bangsa Indonesia, maka harus ada sikap jelas dan tegas dari Presiden. Lebih-lebih, ini menyangkut harkat dan martabat," cetus Zaenal kepada
detikcom sebelum memulai acara bertajuk "DPC Se-Jawa Bali Siap Mendukung dan Mengantar Zaenal Maarif Sebagai Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR)", di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2006).Kelakuan negara-negara seperti Amerika, Inggris dan Australia, menurut Zaenal justru menganggap Indonesia sebagai hamba sahaya (budak) yang patut ditindas terus. "Maka saya akan minta Presiden untuk menutup Selat Lombok yang sering dipakai oleh Australia untuk melakukan ekspor dan impor," tandasnya. Permintaan ini akan dilayangkan melalui surat kepada SBY dalam waktu dekat ini. Zaenal menambahkan, ke depannya nanti, dia akan meningkatkan aspek pertahanan. Misalnya, dengan membangun TNI menjadi kuat, kokoh dan tidak mau disetir."Karena jika tidak, kita pasti akan dilecehkan lagi," imbuh Zaenal.Harian
The Weekend Australian mempublikasikan kartun Presiden SBY sebagai seekor anjing yang secara seksual mendominasi seorang pria hitam dan berambut keriting. Kartun ini dimuat pada Sabtu 1 April kemarin. Kartun itu disebut-sebut sebagai balasan atas kartun yang dimuat harian Rakyat Merdeka pada 27 Maret lalu.
(wiq/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini