Pesawat kepresidenan Indonesia-1 atau pesawat BBJ-2 dengan penampilan barunya mengudara di langit Bumi Pertiwi untuk pertama kali pagi tadi. Pesawat dengan warna merah-putih itu membawa Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbang ke Jawa Timur.
Momen tersebut diunggah di akun Instagram Jokowi, Kamis (19/8/2021). Jokowi tampak memberi hormat sesaat sebelum memasuki pesawat yang telah dicat merah itu.
"Selamat pagi. Saya ke Jawa Timur, pagi ini, untuk kunjungan sehari bersama rombongan terbatas," tulis Jokowi di Instagram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini pertama kalinya Jokowi melakukan kunjungan kerja menggunakan pesawat kepresidenan yang berwarna merah. Seperti diketahui, pesawat tersebut sebelumnya berwarna biru dan putih
"Saya hendak meninjau kegiatan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar serta pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dari rumah ke rumah bagi masyarakat di Kabupaten Madiun. Selain itu, saya akan mengunjungi satu pabrik pengolahan porang," sambung Jokowi.
![]() |
Berdasarkan keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, agenda kerja pertama yang akan dilakukan Presiden Jokowi pada kunjungan kali ini adalah meninjau vaksinasi COVID-19 bagi pelajar di SMPN 3 Mejayan, Kabupaten Madiun. Presiden Jokowi juga akan melakukan konferensi video dengan peserta vaksinasi serupa di sejumlah provinsi lain.
Selepas itu, Presiden Jokowi akan menuju Gang Kampung Pesilat, Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Di sana dia akan meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dari rumah ke rumah bagi masyarakat.
Pada siang harinya, Presiden diagendakan untuk memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Jawa Timur di Pendopo Ronggo Djoemeno, Kabupaten Madiun.
Adapun agenda terakhir dalam kunjungan kerja Presiden kali ini adalah mengunjungi pabrik pengolahan porang milik PT Asia Prima Konjac. Pada kesempatan yang sama, Presiden juga akan melakukan groundbreaking perluasan pabrik dan berdialog bersama para petani.
Selesai rangkaian acara, Presiden dan rombongan akan kembali ke Jakarta pada sore harinya.
Pengecatan ulang pesawat kepresidenan ini sempat dikritik oleh oposisi. Baca di halaman berikutnya.
Kontroversi Cat Pesawat Kepresidenan
Keputusan pemerintah mengecat ulang pesawat kepresidenan menjadi merah putih sempat menuai kontroversi. Yang mempersoalkan cat baru pesawat kepresidenan itu di antaranya adalah PKS dan Demokrat.
Ada sejumlah alasan yang dikemukakan oleh pihak yang mengkritik. Salah satunya, pengecatan ulang pesawat kepresidenan dianggap hanya membuang-buang uang negara karena tidak urgen di saat pandemi.
"Sekarang pesawat kepresidenan berwarna merah. Entah maksudnya apa, bisa warna bendera, bisa juga Corona. Dulu biru. Desain dan warna karya seorang mayor desainer di TNI AU," kata Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).
![]() |
Andi Arief menyebutkan alasan pesawat kepresidenan dicat biru. Bahkan Andi Arief sampai membawa-bawa judul lagu yang dipopulerkan oleh salah satu band ternama di Tanah Air.
"Dominasi biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang," kata Andi Arief.
"Menghapus jejakmu, kata Ariel," kata Andi Arief.
Penjelasan Istana
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono pengecatan pesawat BBJ-2 ini sudah direncanakan sejak 2019. Pengecatannya terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020.
"Proses pengecatan merupakan pekerjaan satu paket dengan heli Super Puma dan pesawat RJ," kata dia dalam keterangannya, Selasa (3/8/2021).
Heru menyebutkan, pada 2019, pesawat BBJ-2 belum masuk jadwal perawatan rutin. Jadi yang dicat lebih dulu adalah heli Super Puma dan pesawat RJ. Dia mengatakan perawatan rutin ini memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi, sehingga jadwal perawatan ini harus dilaksanakan tepat waktu. Untuk perawatan rutin pesawat BBJ-2 jatuh pada 2021 merupakan perawatan C check sesuai rekomendasi pabrik.
"Maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa merah-putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Waktunya pun lebih efisien karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan," jelas dia.