Momen saling puji antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri jadi sorotan publik. Keakraban Jokowi dan Mega dinilai sebagai bentuk meredam gosip 'konflik hati' keduanya.
"Saling puji antara Jokowi dan Megawati perkara biasa karena keduanya berasal dari 'mazhab' politik yang sama. Sama-sama PDIP dan sama-sama diamanahi jadi presiden," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, kepada wartawan, Kamis (19/8/2021).
Adi menyebut saling puji inilah yang memantik spekulasi publik. Menurutnya, publik melihat ada sesuatu di antara Jokowi dan Mega sebelum momen ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuma publik melihatnya berbeda, saling puji ini seakan menegaskan ada sesuatu yang terjadi di antara kedua tokoh ini. Semacam 'konflik hati' karena sebelumnya elite PDIP silih berganti keras mengkritik kebijakan pemerintah, bahkan Puan pun ikut mengkritik," kata Adi.
Baca juga: Saling Sanjung Jokowi dan Megawati |
Adi kemudian menyinggung Golkar dalam analisisnya. Menurut Adi, ada spekulasi liar Jokowi saat ini lebih nyaman dengan Golkar.
"Apalagi ada foto Jokowi-Airlangga yang diunggah Gibran makin memantik spekulasi liar bahwa Jokowi terlihat lebih nyaman dengan Golkar yang selalu loyal, tak pernah sedikit pun genit protes kebijakan Jokowi," kata dia.
![]() |
Karena itulah Adi melihat saling puji Jokowi-Megawati sebagai bentuk penegasan bahwa kedua tokoh ini mesra kembali. Isu liar yang menyangkut keduanya disebut terbantahkan begitu saja.
"Saling puji Jokowi-Megawati ini seakan menjadi momen bahwa keduanya kembali mesra, tak lagi ada 'bentrok hati' seperti yang digosipkan publik. Pernyataan Mega yang siap total mendukung presiden menegaskan bahwa PDIP solid ke Jokowi," kata Adi.
Adakah kaitan saling puji ini dengan Pilpres 2024? Menurut Adi, Jokowi pasti akan mendukung capres dari PDIP terlepas dari saling puji dengan Megawati. Namun, Adi memprediksi perubahan haluan Jokowi dengan kondisi tertentu.
"Tanpa diminta pun secara etik politik Jokowi pasti dukung capres dari PDIP, tak mungkin calon lain. Problemnya, soal komunikasi politik saja. Kalau elite PDIP terus kritik pemerintah bukan tak mungkin Jokowi dukung calon lain juga, terutama calon yang memberikan rasa nyaman ke Jokowi macam calon Golkar," katanya.
Simak juga video 'Tangisan Megawati Ceritakan Presiden Jokowi Sering Dihina Orang':