Satgas Imbau Masyarakat Terapkan Ketahanan Kesehatan Jangka Panjang

Satgas Imbau Masyarakat Terapkan Ketahanan Kesehatan Jangka Panjang

Khoirul Anam - detikNews
Rabu, 18 Agu 2021 09:00 WIB
Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Juru Bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat untuk membentuk ketahanan kesehatan dalam jangka panjang. Hal ini merupakan upaya penanggulangan COVID-19 di masa mendatang.

Diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan COVID-19 mengubah stigma normal baru, menjadi masa depan baru. Menurut Prof Wiku, ini disebabkan karena manusia akan hidup berdampingan dengan virus COVID-19.

"Oleh karena itu target terdekat kita yang tercermin dalam peta jalan berbagai upaya pemerintah dan masyarakat ke depan, yaitu berupaya sebaik mungkin mengeliminasi COVID-19. Upaya penanggulangan harus terus-menerus dilakukan karena agen atau penyebab penyakit masih tetap ada di lingkungan sekitar dan berpeluang muncul kembali apabila kita sedikit saja lengah," terangnya dalam konferensi virtual, Selasa (17/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wiku kemudian memaparkan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membentuk ketahanan kesehatan masyarakat jangka panjang. Pertama adalah pengendalian kegiatan masyarakat dan modifikasi perilaku menjalankan protokol kesehatan.

"Upaya ini baiknya dimonitoring dan dievaluasi berkala demi penanganan yang antisipatif. Selama virus ini masih ada maka proses mengetat-longgarkan kegiatan akan terus dilakukan demi mencapai masyarakat yang sehat dan produktif serta aman," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kedua adalah mempercepat kekebalan imunitas (herd immunity) secara gradual atau bertahap. Menurut Prof Wiku, ini dapat dilakukan mulai dari pembentukan kekebalan secara regional sampai perlahan terbentuk menyeluruh secara nasional dengan prioritas populasi dan daerah yang berisiko.

Ketika sudah mencapai kekebalan komunitas secara nasional, kata dia, masyarakat telah memberikan dampak cukup besar dalam upaya intensifikasi vaksinasi secara global demi eliminasi COVID-19.

"Ketiga terus meningkatkan kapasitas dan infrastruktur kesehatan secara merata di seluruh pelosok daerah melalui upaya testing, tracing, dan treatment (3T). Hal ini demi pelandaian kasus terus menerus dan merata. Modal, alat, dan material kesehatan yang terus dikuatkan ini dapat menjadi modal kuat ketahanan sistem kesehatan nasional secara berkelanjutan," lanjut Prof Wiku.

Langkah keempat adalah mengawasi distribusi varian yang muncul dan terus melakukan pengembangan maupun pembaharuan teknologi. Ini dilakukan untuk meminimalisir efek varian baik terhadap upaya pengobatan, diagnostik, dan upaya pelayanan kesehatan lainnya.

"Kelima, menyusun rencana ketahanan kesehatan masyarakat jangka panjang dengan melibatkan pertimbangan multidisiplin, seperti interaksi antar manusia, hewan, dan tumbuhan sebagai investasi kesehatan jangka panjang," jelasnya.

Prof Wiku mengatakan hal ini akan bermanfaat tidak hanya untuk menangani COVID-19. Namun, kata dia, mempersiapkan diri terhadap ancaman kedaruratan kesehatan masyarakat di masa yang akan datang.

"Fakta bahwa kita harus berdampingan dengan virus COVID-19 harus mampu menumbuhkan sikap optimisme terhadap kekuatan bangsa sendiri. Ingat bahwa pandemi ini bukan yang pertama. Sejarah peradaban manusia mencatatkan bahwa manusia kuat dan mampu belajar dengan baik," tegasnya.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads