Vaksinasi Corona atau COVID-19 di wilayah Riau terus dilakukan, termasuk ke warga di kampung suku Sakai. Vaksinasi kepada warga Sakai sempat terkendala masalah NIK.
Vaksinasi digelar di balai adat suku Sakai di Desa Kasumbo Ampai Bathin Solapan, Bengkalis, Sabtu (14/8/2021). Tampak ratusan orang masyarakat adat suku Sakai hadir dan antre disuntik vaksin Corona.
Beberapa di antaranya tampak menggunakan baju adat suku Sakai yang terbuat dari kulit kayu. Mereka datang membawa atribut lengkap berupa tombak, penangkap ikan, penutup kepala, hingga aksesori.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Riau Syamsuar, Kapolda Riau Irjen Agung, Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI Syech Ismed, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, hingga kepala adat suku Sakai dari Bathin Delapan dan Lima turut hadir dalam vaksinasi ini.
"Hari ini kami divaksin sesuai arahan dari pemerintah. Ini untuk kesehatan dan juga keberlangsungan hidup keluarga kami di sini," kata perwakilan suku Sakai, Bahrum.
![]() |
Pria 45 tahun itu mengaku mendapat kabar ada vaksinasi Corona dari kepala adat. Dia mengaku langsung bergegas untuk mendapatkan vaksinasi Corona karena sering bepergian ke luar kampung.
"Kami sudah lama dapat kabar ada vaksin, kami tunggu. Saya sering pergi keluar karena anak sekolah dan kuliah juga di Pekanbaru. Ada kabar, saya langsung ikutlah," katanya.
Bahrum menyebut ada sekitar 170 keluarga suku Sakai di daerah tersebut. Artinya, ada sekitar 600 jiwa warga suku Sakai yang tinggal dan bermukim di sekitarBathin Solapan.
"Kami bersama Forkopimda tentunya cukup bangga. Kami berharap tetap jaga protokol kesehatan setelah ini untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Bengkalis ini level III, tapi zona merah dan punya risiko tinggi," kata Gubernur Riau Syamsuar.
Kapolda Riau Irjen Agung mengatakan pihaknya datang untuk membantu pelaksanaan vaksinasi yang terkendala administrasi. Dia mengatakan banyak masyarakat suku Sakai awalnya tidak bisa ikut vaksin COVID-19 karena tak memiliki KTP dan NIK.
"Sore hari ini kami di tengah-tengah suku Sakai di daerah Mandau. Kita ketahui banyak dari mereka belum memiliki KTP atau NIK yang kemudian ada kendala terkait pendaftaran," kata Agung.
Petugas akhirnya melakukan pendataan secara manual. Hal itu terjadi karena banyak masyarakat suku Sakai yang tinggal di wilayah pedalaman dan terkendala administrasi.
"Kita lakukan secara manual untuk tahap pertama. Bersama Forkopimda akan lanjut ke yang kedua pada suku-suku pedalaman seperti ini. Hari ini ada 270 orang divaksin berkat sosialisasi datuk-datuk di sini," kata Agung.
(ras/haf)