Ditanya Soal Pelarangan Jilbab, Blair Surprise
Kamis, 30 Mar 2006 14:10 WIB
Jakarta - Di raut muka Perdana Menteri Tony Blair, tersirat keterkejutan dan kekagetan atas pertanyaan sejumlah santri dalam kunjungannya ke Ponpes Darunnajah. Pertanyaan pertama yang diajukan santri, Blair ditodong soal pelarangan penggunaan jilbab di berbagai sekolah di Inggris. Blair yang kemudian mengembangkan senyum, menjawab pertanyaan yang diajukan santri perempuan bernama Ardina. Blair kemudian berdiri dan mendekati para penonton yang duduk rapi yakni sekitar 500-an santri. "Itu pertanyaan bagus," ujar Blair di ruang auditorium Ponpes Darunnajah, Jl Ulujami Raya No 86, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2006).Ardini memberikan pertanyaan itu karena membaca koran bahwa ada sejumlah siswi di Inggris dilarang menggunakan jilbab. Blair pun menjawab bahwa persoalan jilbab merupakan kewenangan penuh kebijakan sekolah masing-masing."Setiap sekolah punya peraturan sendiri di lingkungannya. Saya mengakui ada pelarangan jilbab. Di inggris punya sekolah Muslim, Kristen, Yahudi, dan sebagainya. Mereka menentukan aturannya masing-masing," jelas Blair.Pertanyaan santri tidak berhenti di sini. Blair pun masih diajukan sejumlah pertanyaan berat lainnya. Tanya jawab antara Blair dengan santri itu berlangsung selama 1,5 jam. Di akhir kunjungannya, Blair berjanji akan memberikan beas siswa bagi para santri untuk belajar di Inggris. Sekitar pukul 13.15 WIB, Blair meninggalkan Darunnajah.
(atq/)