Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PSI, Viani Limardi ribut-ribut dengan petugas karena tidak mengikuti aturan ganjil genap (Gage). PDIP DKI Jakarta menegaskan aturan pembatasan saat PPKM itu harus diikuti oleh semua pihak.
"Apa yang dilakukan polisi sudah tetap menegakkan aturan, karena ini kan aturan berlaku buat siapa aja. Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh polisi, karena bagaimanapun juga penyekatan atau ganjil genap yang sudah diputuskan oleh Pemprov ini perlu pengawasan di lapangan," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono kepada wartawan, Kamis (12/8/2021).
Gembong menekankan bahwa petugas kepolisian dan Dishub DKI melakukan pengawasan di lapangan mengenai aturan ganjil genap ini. Sehingga semua pihak harus taat dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Pemprov DKI itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam pengawasan di lapangan polisi telah melakukan hal yang baik. Sehingga harusnya kita semua, kita harus mengikuti aturan yang telah ditentukan oleh Pemprov," kata dia.
Aturan ganjil genap ini, kata Gembong memang ada pihak yang boleh melintas. Seperti ambulans hingga aparat TNI dan Polri.
"Saya nggak mau mengomentari teman sendirilah, tapi yang pasti aturan ini berlaku untuk siapa saja, yang diberikan pengecualiaan sudah ada dalam aturan, misalkan ambulans itu kan pengecualian, TNI/Polri. Ya di luar itu kan aturan ini berlaku," kata dia.
Gerindra DKI Soroti Sosialisasi
Gerindra DKI Jakarta juga mengomentari adu mulut anggota dewan dari PSI itu. Gerindra menilai Viani Limardi melanggar aturan karena tak mengetahui aturan itu telah berlaku.
"Ya itu lah kendalanya juga ya karena mungkin aturan memang sudah dibuat tapi sosialisasinya kita belum tau kapan diberlakukannya, mungkin sudah ada info tapi belum semua tahu," kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani kepada wartawan.
"Hari ini kan kebetulan anggota dewan Ibu Viani Limardi yang kena razia jadi ramai, tapi bagus juga kita jadi tahu kalau peraturan tersebut sudah diberlakukan," tutur dia.
Menurut Rani, Viani Limardi adu argumen dengan petugas lantaran emosi. Dia berharap masalah ini tidak ladi diperdebatkan.
"Ya seharusnya tidak usah didebat panjang juga, karena mungkin khilaf dan dalam kondisi urgent ada urusan yang harus disegerakan jadi terpancing emosi saat itu. Kebayang sih kalau itu kejadiannya pada kita mungkin pasti situasinya bikin stres juga mungkin karena sudah ditunggu rapat atau apa gitu. Makanya kan beliau juga bertanya jalur mana yang bisa dilaluinya," katanya.
Namun demikian, Rani menekankan bahwa aturan harus ditaati oleh siapa pun. Dia juga menyayangkan Viani Limardi yang tidak mengetahui aturan itu.
"Mau itu kita yang buat aturannya ketika sudah diberlakukan tentunya bukan menjadi alasan jadi dibebaskan dari aturan kan. Tapi mungkin juga karena situasi yang membuat hal tersebut terlontar begitu saja, kalau bahasa kerennya namanya juga usaha kan ya. Walau memang sangat disayangkan kalau kita yang ikut membuat dan mengesahkan aturan tapi kita yang ke-skip info kapan berlakunya," kata dia.
Anggota DPRD DKI Fraksi PSI Viani Limardi sebelumnya adu mulut lantaran kena ganjil genap di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. PSI DKI menegur keras wakil rakyatnya itu.
"Kami sudah menegur keras anggota kami Sis Viani, sekaligus memastikan bahwa ini tidak akan terulang kembali," ujar Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar, dalam keterangannya, Kamis (12/8).