Saat ini umat Islam tengah memasuki bulan Muharram 1443 H. Keistimewaan dari bulan Muharram terletak pada puasa yang dijalankan Rasulullah SAW dan diajarkan oleh umatnya. Salah satunya adalah amalan puasa sunnah Asyura.
Hal ini pun disebutkan dalam sebuah riwayat hadits bahwa puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram. Rasulullah SAW bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah shalat wajib adalah sholat malam." (HR. Muslim).
Puasa Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram. Secara bahasa, asyura berasal dari kata 'asyara yang berarti sepuluh. Sepuluh inilah yang menunjukkan tanggal 10 pada bulan Muharram. Pada tahun 2021, puasa Asyura akan bertepatan pada 19 Agustus mendatang.
Dalam kitab al Kasyf wa al-Bayan disebutkan bahwa sebelum turunnya QS Al Baqarah ayat 183, Allah SWT mewajibkan puasa Asyura di bulan Muharram. Namun, setelah turun ayat tersebut, hukum menjalankan puasa Asyura menjadi sunnah.
Hal tersebut menjadi bukti bahwa puasa Asyura memiliki kedudukan yang penting untuk amalan puasa sunnah. Adapun keutamaan puasa Asyura lainnya yang dirangkum detikcom dari berbagai sumber adalah sebagai berikut.
Keutamaan Puasa Asyura
1. Puasa yang Dicontohkan Rasulullah
Melansir dari buku Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah karya Nur Solikhin, saat tiba di Madinah, Rasulullah SAW tetap menjalankan puasa Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk melakukan puasa tersebut.
Namun, ketika puasa Ramadhan diwajibkan, beliau meninggalkan puasa Asyura dan meberikan saran kepada para sahabatnya untuk tetap berpuasa bagi yang ingin melakukannya. Sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadits yang bersumber dari Aisyah RA, ia berkata:
"Hari Asyura' adalah waktunya puasa orang-orang Quraisy pada zaman jahiliyah. Dan Rasulullah pun melaksanakannya. Tatkala Nabi tiba di Madinah, beliau tetap melakukan puasa 'Asyura' dan memerintahkan sahabat untuk melakukan puasa itu juga. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa Asyura, dan beliau bersabda, "Barangsiapa yang hendak berpuasa, maka puasalah, dan barangsiapa yang hendak berbuka, maka berbukalah." (HR. Bukhari).
2. Menghapus Dosa Setahun yang Lalu
Puasa Asyura merupakan ibadah sunnah yang dapat menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Imam Muslim, Abu Qotadah Al Anshori mengatakan:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim).
Keutamaan Puasa Asyura berikutya adalah melebihi dari hari yang lain.
Klik halaman selanjutnya untuk membaca
Diceritakan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah berpuasa di salah satu hari di bulan Muharram dan sebulan penuh di bulan Ramadhan untuk mencari keutamaan yang tidak dapat diraih di hari dan bulan lain. Hal ini dikutip dari buku Mukhtasar Shahih Muslim:
(Ringkasan) Hadits Kitab Shahih Muslim karya Syaikh M. Nashiruddin al-Albani.
عن عبيد الله بن أبي يزيد سبع ابن عباس رضي الله عنهما وشيل عن صيام يوم عاشوراء فقال ما علمت أن رسول الله صلى الله عليه وسلم صام يوما يطلب فضله على الأيام إلا هذا اليوم ولا شهرا إلا هذا الشهر يعني رمضان
Artinya: "Dari Ubaidillah bin Abu Yazid, bahwa dia pernah mendengar Ibnu Abbas ditanya tentang puasa pada hari Asyura? lalu dia menjawab, "Aku tidak pernah tahu kalau Rasulullah SAW berpuasa suatu hari untuk mencari keutamaannya yang melebihi hari-hari lain kecuali pada hari ini, tidak pula beliau berpuasa dalam sebulan kecuali pada bulan ini, yakni bulan Ramadhan." (HR. Muslim 3/150).
Adapun bunyi bacaan niat puasa Asyura beserta artinya adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat puasa sunah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala"
Setelah memahami keutamaan puasa Asyura di atas, jadi jangan lupa untuk berpuasa Asyura ya, Sahabat Hikmah!