Gerai Vaksinasi Merdeka tersebar di sejumlah titik di Jakarta untuk mengejar tercapainya herd immunity sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya di RW 22 Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. Seperti apa kondisinya?
detikcom memantau Gerai Vaksinasi Merdeka RW 022 tepatnya di Jl Dermaga Ujung 2 Blok Empang Muara Angke, Pejaringan, Jakarta Utara, Kamis (12/8/2021) siang. Sejumlah warga tampak antusias menunggu giliran vaksin.
Gerai Vaksinasi Merdeka ini terletak di tengah perkampungan padat, tepatnya di kantor Sekretariat RW. Hingga pukul 13.50 WIB, gerai vaksinasi ini masih ramai disambangi warga. Terlihat warga hilir mudik keluar masuk gerai vaksinasi.
Mayoritas warga mendatangi gerai vaksinasi dengan berjalan kaki dan menggunakan sepeda motor. Warga menggunakan masker dan menjaga jarak satu sama lain. Semua sabar menanti giliran meski suhu udara cukup terik.
Seusai divakasinasi, masing-masing warga menerima beras seberat 5 kilogram oleh petugas di lokasi. Selanjutnya, mereka pun tampak langsung pulang dengan wajah sumringah sambil membawa beras.
Salah satu warga Penjaringan, Jakarta Utara bernama Sulastri (35) mengaku gembira usai mengikuti vaksinasi. Pasalnya bukan hanya bisa mengikuti vaksinasi secara gratis, dirinya juga mendapat beras usai mengikuti divaksinasi.
"Bersyukur alhamdulillah. Udah vaksinnya gratis, enggak jauh, dapat beras gratis juga setelah vaksin," ujar Sulastri kepada detikcom di Gerai Vaksinasi Merdeka Jl Dermaga Ujung 2 Blok Empang Muara Angke, Pejaringan, Jakarta Utara, Kamis (12/8/2021).
Sulastri tinggal di sekitar Pasar Muara Angke Jakarta Utara. Diketahui, Sulastri sendiri mengikuti vaksinasi sebagai salah satu persyaratan untuk bekerja ke luar negeri.
"Kalau saya sih ada niat mau kerja, saya mau ke luar negeri. Sebelumnya saya di Malaysia. Saya mau coba beda negara, saya mau coba ke luar negeri, ke negara lain tapi belum tau juga ke mana," cerita Sulastri.
Sulastri menyebut, ini merupakan vaksin dosis pertama yang dirinya terima. Saat mendaftar pun, Sulastri tidak merasa kerepotan lantaran hanya perlu menunjukkan nomor induk kependudukan (NIK) kepada petugas.
"Enggak susah, cuma pakai NIK KTP abis itu diarahin petugas," ucapnya.
Syaripudin (40) turut menuturkan hal serupa. Dirinya merasa terbantu karena ada gerak vaksin yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
"Ya alhamdulillah lah. Sekarang udah vaksin, eh pulang-pulangnya dapat beras pula. Terbantulah rasanya," ucap Syaripudin.
Berbeda Sulastri, Syaripudin mengatakan, dirinya mengikuti vaksinasi agar bisa menaiki transportasi umum untuk keluar kota.
"Buat naik umum aja, kan kalau engga salah harus bawa surat vaksin. Mau keluar kota naik bis saya jadi kan harus bawa kartu vaksin," tutur Syaripudin.
(hri/fjp)