Delapan orang sekeluarga di Aceh Singkil, Aceh, diduga terlibat perkelahian dengan menggunakan parang. Satu orang tewas dalam insiden itu dan tiga terluka.
"Kami masih mendalami modus perkelahian tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Singkil Iptu Noca Triyananto saat dikonfirmasi, Kamis (12/8/2021).
Duel maut antara ayah, anak, menantu, dan kakak-adik itu terjadi di hutan Desa Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa (10/8). Delapan orang yang terlibat perkelahian adalah pria bernama Bangun Angkat serta empat anaknya, Gondo, Andi, Agus, dan Syahrudin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga orang lainnya adalah Awaluddin (menantu Bangun Angkat) dan saudara kandungnya, yakni Eko Handayani, serta Kamilin. Kejadian bermula saat Awaluddin dan Eko sedang berada di hutan untuk mengambil kayu.
Tiba-tiba, keduanya disebut didatangi Bangun serta empat anaknya. Mereka disebut sempat cekcok mulut sehingga berujung perkelahian.
Tak lama berselang, Eko dan Awaluddin disebut menjumpainya saudara kandungnya, Kamilin. Dalam pertemuan itu, Kamilin disebut meminta keduanya melakukan pembalasan dengan menggunakan parang.
Menurut Noca, ketiganya lalu kembali ke lokasi untuk menemui Bangun serta anaknya. Saat itulah, duel maut menggunakan parang diduga terjadi.
Dalam kejadian tersebut, Eko mengalami luka parah sehingga meninggal dunia. Sedangkan tiga orang lainnya, yaitu Kamilin, Bangun, dan Andi, mengalami luka robek sehingga dilarikan ke RSUD Aceh Singkil.
Noca menyebut polisi masih menyelidiki kasus duel maut tersebut. Polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus itu.
"Proses pemeriksaan masih lanjut. Perkembangan berikutnya kami kabari lagi," ujar Noca.
(agse/isa)