Kronologi Ribut Diplomat Nigeria Vs Petugas Imigrasi hingga Penarikan Dubes

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 12 Agu 2021 11:06 WIB
Diplomat Nigeria dan petugas Imigrasi RI (Foto: dok. 20detik)
Jakarta -

Persoalan petugas Imigrasi Indonesia dengan diplomat Nigeria yang berteriak 'I can't breathe' berimbas pada hubungan kedua negara. Nigeria menarik duta besarnya dari Indonesia buntut dari masalah ini.

Sebagaimana diketahui, persoalan ini bermula dari video viral yang menunjukkan warga Nigeria dalam sebuah mobil. Tampak seorang pria berkulit gelap sedang dipegangi sejumlah orang yang berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Tangan dan kepala pria itu dipegangi tiga orang.

Pria itu berteriak-teriak seolah kesakitan. Dia juga tampak berupaya mereplikasi tragedi George Floyd di AS dengan berteriak: 'I can't breathe!' saat kepalanya dipegangi. Namun anehnya, meski mengatakan tak bisa bernapas, dia bisa berteriak lantang. Ketiga pria berkulit sawo matang yang memegangi pria itu tampak kewalahan.

Potongan video itu viral di media sosial, tak hanya di Indonesia. BBC Afrika bahkan melaporkan ada kecaman dari pemerintah Nigeria terkait video itu.

Sabtu, 7 Agustus 2021

Petugas Imigrasi Jakarta Selatan menyatroni sebuah hotel di wilayah Jakarta Selatan karena mendapat informasi sekelompok warga asing yang sudah habis izin tinggalnya ada di hotel itu. Pihak hotel memberi tahu warga asing itu sudah pindah ke sebuah apartemen di wilayah Jakarta Selatan.

Petugas lalu menyatroni apartemen itu. Di lobi apartemen, petugas melihat seorang WNA. WNA itu ditanyai soal dokumen tinggal, namun malah balik menghardik petugas.

Pria itu diminta ikut ke kantor Imigrasi, namun menolak. Cekcok terjadi, hingga ada pemukulan oleh si pria ke petugas. Petugas juga melakukan tindakan hingga potongan adegan cekcok si pria dan petugas Imigrasi Jakarta Selatan viral dalam bentuk video.


Selasa, 10 Agustus 2021

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI DKI Jakarta Ibnu Chuldun mengklarifikasi video viral tudingan kekerasan yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat warga Nigeria pada Sabtu (7/8) yang viral di media sosial. Menurut Ibnu, justru diplomat asal Nigeria tersebut yang bertindak arogan dan lebih dulu memukul petugas Imigrasi.

"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor Imigrasi. Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan," ujar Ibnu dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (10/8/2021).

"Akibat pemukulan tersebut, salah satu petugas kami mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri dan ini bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan atas petugas kami. Setelah pemukulan itu, petugas kami lantas memegangi WNA tersebut. Jadi, yang terlihat di video itu justru petugas kami berusaha mencegah WNA asal Nigeria itu kembali melakukan kekerasan atau hal yang tidak diinginkan," kata Ibnu.

Ibnu menuturkan insiden dengan diplomat Nigeria itu berawal dari informasi yang diterima petugas mengenai adanya sekelompok warga negara asing yang diduga izin tinggalnya telah habis dan menginap di salah satu hotel di Jakarta Selatan. Petugas lalu mendatangi lokasi menginap para WNA itu, karena mereka diduga berencana mengadakan sebuah pesta di hotel tersebut pada Sabtu sore.

Oleh pihak hotel, petugas diberi tahu bahwa para WNA tersebut telah check out dan berpindah ke sebuah apartemen yang masih berlokasi di wilayah Jakarta Selatan. Petugas kemudian mendatangi apartemen tersebut dan mendapati seorang WNA di lobi apartemen.

"Ketika petugas menanyakan paspor dan identitas dirinya, WNA tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen. Dia juga sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan. Karena dia tidak kooperatif akhirnya dibawa petugas ke kantor imigrasi," ujar Ibnu.

"Dalam perjalanan menuju kantor itulah yang bersangkutan melakukan pemukulan terhadap petugas kami sehingga harus dipegangi. Dia terus berteriak-teriak sepanjang perjalanan dan sampai di kantor Imigrasi juga masih berteriak. Padahal petugas tidak melakukan kekerasan kepadanya. Setelah ditanyai, barulah akhirnya dia mengaku sebagai diplomat dengan menyerahkan Kartu Diplomatik Kedutaan Nigeria," ungkap Ibnu.

Simak video 'Diplomatnya Teriak 'I Can't Breathe' Lawan Petugas Imigrasi, Nigeria Bersikap':






(rdp/tor)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork