Cerita drg Susi Terjun Langsung Jadi Relawan Vaksinasi Merdeka di Jakarta

Cerita drg Susi Terjun Langsung Jadi Relawan Vaksinasi Merdeka di Jakarta

Rakha Arlyanto Darmawan - detikNews
Selasa, 10 Agu 2021 17:28 WIB
drg Susi Ramadhani jadi relawan Vaksinasi Merdeka
drg Susi Ramadhani jadi relawan Vaksinasi Merdeka Foto: Rakha/detikcom
Jakarta -

Seorang dokter gigi bernama Susi Ramadhani menceritakan pengalamannya menjadi relawan Vaksinasi Merdeka di DKI Jakarta. Kendati dirinya sempat diragukan, Susi tak putus asa untuk bisa terjun sebagai relawan vaksinasi COVID-19.

Susi mengaku bersyukur dan senang bisa tergabung sebagai relawan Vaksinasi Merdeka di DKI Jakarta meski sempat diragukan saat pertama kali bergabung menjadi relawan vaksinasi.

"Seneng banget, bersyukur banget. Karena saya kan dokter gigi pada awal-awalnya scoop-nya kecil, jadi kemampuan agak sedikit diragukan," ujar Susi saat ditemui detikcom di SDN Kebayoran Lama 11 Pagi Jakarta Selatan, Selasa (10/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, Susi tak putus asa. Dirinya mengikuti sejumlah pelatihan yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga saat ini Susi bisa terjun langsung membantu mempercepat program vaksinasi bagi masyarakat.

"Saya ikut pelatihan juga sama Kementerian Kesehatan untuk memberikan edukasi lah sama mitranya. Jadi kayak siapa-siapa aja yang boleh divaksin, gimana caranya seperti itulah," ucap Susi.

ADVERTISEMENT
drg Susi Ramadhani jadi relawan Vaksinasi Merdekadrg Susi Ramadhani jadi relawan Vaksinasi Merdeka Foto: Rakha/detikcom

Selain itu, drg Susi juga dibantu oleh rekan-rekan sejawatnya sebagai dokter. Hal tersebut membuatnya semakin bersemangat.

"Kita punya teman yang mau ngajarin, bukan hanya dokter, ada tim vaksin kan kalau di rumah sakit. Kepercayaan yang mereka kasih bikin saya tetap semangat," tuturnya.

Sejauh ini, Susi mengaku belum menemukan kendala yang signifikan sebagai relawan vaksinasi. Alasannya, dirinya yang berprofesi sebagai dokter juga akrab dengan kegiatan suntik-menyuntik.

"Mungkin cuma harus tau posisi yang tepat aja di mana, berapa jarak dari lengan terus posisi mencetnya gimana, harus tegak lurus apa gimana. Enggak terlalu beda jauh," kata Susi.

"Karena kalau di dokter gigi kan juga ada suntik-menyuntik juga, kita karena sifatnya anestesi bikin kebal, kalau di gigi ada yang lokal dan blok, dan itu jauh lebih susah kalau yang blok dibanding sama suntikan vaksin," imbuhnya.

Diketahui, saat ini Susi berperan sebagai relawan vaksinasi di 'Gerai Vaksinasi Merdeka RW 10' Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dirinya pun mengaku senang menyaksikan warga yang antusias untuk divaksinasi.

"Hari pertama itu sekitar 50-an terus meningkat jadi 70, kemarin malah sampai 150 sehari," ucap Susi.

Dirinya berpesan agar masyarakat tidak terpengaruh adanya kabar tidak benar terkait jenis-jenis vaksin digunakan. Selain itu, Susi pun meminta agar sosialisasi bagi program vaksinasi harus lebih digalakkan.

"Menurut saya yang penting adalah memperbaiki informasi yang mereka terima, kayak hoaks vaksin itu enggak bagus, atau kayak vaksin A lebih bagus dari vaksin B. Itu sih artinya sosialisasinya harus lebih," ungkapnya.

Susi mengajak masyarakat sekitar untuk ikut program Vaksinasi Merdeka. Bagi para peserta vaksinasi yang menggunakan aplikasi ojol untuk menuju titik vaksinasi tertentu bisa mendapatkan sejumlah voucher potongan harga.

"Untuk para peserta yang mau vaksin bisa dapat potongan harga voucher gitu Rp 85 ribu. Jadi untuk peserta yang menuju lokasi atau titik vaksin itu dapat potongan," tutur Susi.

Dirinya berharap herd immunity dapat segera terwujud dengan digalakkannya program vaksinasi. Sehingga, dirinya dapat kembali bertemu orang tuanya, karena selama pandemi hanya bisa berjumpa secara virtual.

"Pasti tercapainya herd immunity segera, jadi kita enggak harus takut lagi ke mana mana, kontak sama orang-orang, bisa kunjungi orang tua lagi saya hanya bisa video call, bisa jalan-jalan lagi sama anak-anak, mereka bisa sekolah lagi," terang Susi.

Diketahui, Gerai Vakasinasi Merdeka RW 10 digelar di SDN Kebayoran Lama 11 Pagi, Jl Ismail, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Salah seorang warga yang ikut vaksinasi bernama Dimas (32) mengaku senang usai merampungkan vaksin dosis pertamanya di sini. Dimas bersyukur sudah dapat melaksanakan vaksinasi tersebut dengan lancar.

"Senang rasanya, merasa aman alhamdulillah. Tadi semuanya lancar, tes tekanan darah juga lancar, engga ada kendala," ujar Dimas saat ditemui detikcom di lokasi, Selasa (10/8/2021).

Dimas menyebut, dirinya mengetahui adanya gerai vaksin di SDN Kebayoran Lama 11 Pagi dari tetangganya. Lebih lanjut, Dimas mengaku tidak merasa kesusahan saat melakukan registrasi vaksinasi.

"Saya tahu dari tetangga dekat juga kan. Enggak (susah) cuma pakai NIK KTP, tinggal daftar aja," ucap Dimas.

Nurjanah (31) warga lainnya turut merasakan hal serupa. Nurjanah mengaku bersyukur dan merasa aman karena sudah divaksinasi dosis pertama.

"(Dosis) pertama. Iya Alhamdulillah senang sekarang ngerasa kayak sudah aman," ucap Nurjanah.

Dirinya menyebut tidak ada persiapan khusus sebelum menjalani vaksinasi hari ini. Selain itu, Nurjanah juga mengaku tidak kerepotan ketika hendak melakukan pendaftaran vaksinasi.

"Iya sarapan dulu, sama jaga kesehatan aja. Engga ada sih engga ribet, cuma pakai NIK," ungkap Nurjanah.

Vaksinasi Merdeka diadakan dalam rangka akselerasi percepatan vaksinasi COVID-19 sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Vaksinasi Merdeka juga dijadikan kado di Hari Kemerdekaan ke-76 RI.


Program yang dicetuskan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran ini menyasar 900 RW di DKI Jakarta yang sebagian besar warganya belum divaksin. Dia berharap warga memiliki semangat memerdekakan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya dari COVID-19.

(hri/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads