Pakai Pantun Minang, Ma'ruf Dorong Sumbar Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia

Pakai Pantun Minang, Ma'ruf Dorong Sumbar Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 10 Agu 2021 17:13 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: Ma'ruf Amin (Dok. Setwapres)
Jakarta -

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong Sumatera Barat (Sumbar) menjadi pusat perekonomian syariah dunia. Ma'ruf Amin menilai saat ini Sumbar terus berupaya agar memperkuat ekonomi dan keuangan syariah.

"Dari Pasaman lewat Malampa, jan lupo singgah (jangan lupa mampir) di Pantai Gandoriah, dengan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah mari kito (kita) jadikan Sumbar sebagai pusat ekonomi syariah dunia," kata Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan di Festival 1 Muharam 1443 H yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sumbar, seperti yang disiarkan akun YouTube Wakil Presiden RI, Selasa (10/8/2021).

Ma'ruf Amin kemudian menyinggung peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah menjadi tonggak berdirinya masyarakat Islam yang mandiri, berdaulat. Semangat hijrah itulah yang dilihat Ma'ruf Amin, telah menginspirasi masyarakat Sumbar untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melihat ikhtiar hijrah sedang bergelora di Sumatera Barat melalui penguatan ekonomi dan keuangan syariah yang insya Allah akan bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat," ungkap Ma'ruf.

Selain menginspirasi masyarakat Sumatera Barat, Ma'ruf Amin mengatakan bahwa semangat hijrah pada dasarnya juga telah menginspirasi bangsa Indonesia. Salah satu dari hijrah itu, kata Ma'ruf, adalah hijrah dari kemiskinan.

ADVERTISEMENT

"Kita harus berhijrah dari kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Kita harus berhijrah dari ketergantungan terhadap produk-produk impor. Kita membangun kemandirian bangsa, berdikari di bidang ekonomi," tegasnya.

Lebih lanjut, Ma'ruf meyakini upaya Pemprov Sumbar dalam menggelorakan ekonomi dan keuangan syariah seperti melalui Festival 1 Muharam ini, sejalan dengan upaya Pemerintah Pusat dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

"Sudah waktunya kita berada di depan menjadi pelopor penerapan ekonomi dan keuangan syariah yang tidak saja sesuai dengan aturan agama tapi juga berkeadilan, kompetitif dan menguntungkan," tutur Ma'ruf.

Menurut Ma'ruf, penerapan ekonomi dan keuangan syariah akan mudah terealisasi karena Sumatera Barat memiliki modal yang kuat seperti yang tertuang dalam falsafah Minangkabau.

"Kultur adat dan masyarakat yang agamis yang mengacu kepada Tigo Tungku Sajarangan, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, tentu akan menjadi pelecut bagi hijrah muamalah melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," paparnya.

Salah satu contoh dari ekonomi dan keuangan syariah itu, kata Ma'ruf adalah konversi Bank Nagari menjadi bank syariah yang merupakan cita-cita dan keinginan masyarakat Sumatera Barat. Hal itu sangat relevan dengan fokus pemerintah dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

"Konversi Bank Nagari menjadi bank syariah juga sejalan dengan apa yang dilakukan Pemerintah saat ini yaitu bergerak bersama memajukan ekonomi dan keuangan syariah melalui 4 fokus yakni pengembangan industri halal, pengembangan keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, dan pengembangan kerwirausahaan syariah," urainya.

Ma'ruf juga menekankan bahwa Gerakan Minangkabau Berwakaf dapat menjadi sarana untuk pemberdayaan masyarakat Sumatera Barat, hal itu juga menjadi sarana untuk membantu perekonomian kelompok masyarakat miskin.

"Masyarakat Sumatera Barat yang terkenal dengan para perantau yang sukses di berbagai daerah maupun di luar negeri merupakan potensi yang harus diaktifkan dalam bentuk kolaborasi para perantau dengan daerah dalam membangun Nagari. Salah satu gerakannya dapat diwujudkan dengan mengembangkan lebih luas lagi wakaf produktif," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah melaporkan bahwa rangkaian acara Festival 1 Muharam 1443 H dilaksanakan dalam rangka pengembangan ekonomi syariah secara nasional.

"Jadi Bapak Wakil Presiden, kami sampaikan kegiatan yang kami lakukan ini adalah dalam rangka menyukseskan Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden sebagai Ketua Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah," kata Mahyeldi.

Di Sumatera Barat, kata Mahyeldi, ekonomi syariah dan masyarakat Minangkabau ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Menurutnya hal ini menjadi modal yang baik bagi pengembangan ekonomi syariah.

"Kegiatan ekonomi syariah di Sumatera Barat di antaranya adalah melalui gerakan Minangkabau Berwakaf, sebagaimana salah satu wujud nyata dukungan pemerintah daerah adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui instrumen wakaf. Di mana provinsi Sumatera Barat telah ditunjuk menjadi salah satu propinsi pilot project wakaf di tingkat nasional oleh Bapak Presiden," tuturnya.

Mahyeldi mengatakan potensi wakaf yang dimiliki masyarakat Sumbar akan sangat bermanfaat untuk mendukung pergerakan perekonomian masyarakat. Hal itu seperti di bidang pertanian, peternakan, pemberdayaan UMKM, dan pariwisata.

"Maka melalui kegiatan Festival 1 Muharam 1443 H dan (HUT) Kemerdekaan ini tentu akan menambah semangat dan dorongan seluruh stakeholder untuk mengembangkan ekonomi syariah dalam aktivitas kehidupan sehari-hari dan juga akan memperkuat kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pengembangan ekonomi syariah di Sumatera Barat," jelasnya.

Selain Mahyeldi, tampak hadir dalam acara ini secara virtual Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy beserta seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sumatera Barat, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat Wahyu Purnama Putra, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Sumatera Barat Yusri, Direktur Utama Bank Nagari Muhamad Irsyad, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat Shofwan Karim, serta Rektor UIN Imam Bonjol Padang Martin Kustati.

Sementara Ma'ruf Amin didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Masykuri Abdillah.

Halaman 2 dari 2
(lir/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads