Korban jiwa akibat insiden tabrakan 2 speedboat di perairan Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara (Malut), bertambah menjadi dua orang. Polisi meningkatkan status kasus kecelakaan ini ke penyidikan.
"Iya (telah naik ke tingkat penyidikan)," kata Kapolres Halmahera Selatan AKBP Irfan Satya kepada detikcom, Selasa (9/8/2021).
Status kasus dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan dilakukan setelah dilakukan gelar perkara pada Senin (8/8) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kecelakaan tersebut dari pihak warga, pihak bank, hingga dinas perhubungan.
Diduga ada tindak pidana kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dan pelanggaran UU Pelayaran. Namun Irfan tak mengatakan apakah sudah ada tersangka dalam kasus ini.
Korban Jiwa Bertambah
Dua speedboat mengalami kecelakaan pada Jumat (6/8), sekitar pukul 17.30 WIT, di depan Desa Kubung, Halmahera Selatan.
Speedboat Habibi melaju dari Kawasi, Pulau Obi, menuju Labuha, Bacan. Sementara itu, speedboat Hasiqah dari Pelabuhan Bacan menuju Kawasi, Obi.
Kecelakaan itu mengakibatkan dua penumpang yakni Barry Hamdaany Abubakar (43) dan Radit Saputra (16) meninggal dunia.
Akibat kecelakaan itu, seorang penumpang dalam kondisi kritis bernama Barry Hamdaany Abubakar, yang juga kepala bank BUMN cabang Kawasi Pulau Obi, dan satu orang patah tulang bernama Radit Saputra. Keduanya dievakuasi ke RSUD Bacan menggunakan ambulans Polres Bacan.
Dalam peristiwa itu, nyawa Barry tidak tertolong dan meninggal dunia. Radit Saputra, yang sempat menjalani perawatan medis di RSU Labuha, juga meninggal dunia.
Polisi-Warga Cari Uang yang Dibawa Korban
Aparat Polres Halmahera Selatan bersama berbagai elemen sempat mencari uang milik bank BUMN yang hilang saat terjadinya tabrakan speedboat. Korban Barry yang merupakan kepala bank BUMN di Kawasi, Pulau Obi, membawa uang Rp 4 miliar.
![]() |
"Kami Polres Halsel dibantu masyarakat dapat mengamankan sejumlah Rp 3.034.700.000 dari nelayan setempat yang pengakuannya membantu menyelam untuk mengambil uang tersebut," kata AKBP Irfan.
Uang yang ditemukan itu langsung dihitung pihak BRI Labuha yang disaksikan langsung aparat kepolisian dan masyarakat yang membantu melakukan pencarian uang itu.
Dikabarkan, hingga Senin (9/8), warga bersama pihak kepolisian masih mencari sisa uang yang hilang di sekitar perairan peristiwa kecelakaan tabrakan speedboat.
Sebelumnya, Kepala Kantor Cabang BRI Ternate, A Ahmad Muharram, membenarkan pihaknya membawa uang untuk tambahan kas BRI di Kawasi, Pulau Obi untuk mendukung operasional unit kerja BRI dan penggunaan transaksi di wilayah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T).
Dia mengemukakan, karyawan yang membawa uang senilai Rp 4 miliar merupakan kegiatan tambahan kas tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
(jbr/nvl)