Antrean warga hingga berdesakan saat vaksinasi COVID-19 di GOR Sumut Medan sempat menjadi sorotan. Wali Kota Medan Bobby Nasution akan mengurangi vaksinasi yang digelar secara massal.
Bobby menyebut vaksinasi COVID-19 bakal dilakukan di tingkat kelurahan hingga lingkungan. Dengan begitu, titik vaksinasi di Kota Medan bakal diperbanyak
"Ke depan vaksinasi karena banyak yang terlambat kemarin, tentunya antusiasme masyarakat hari ini yang tinggi untuk mengantisipasi itu, akan kita lakukan vaksinasi skalanya yang terkecil sampai dengan kelurahan bahkan sampai denga lingkungan yang melakukan vaksin," kata Bobby kepada wartawan, Senin (9/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bobby menyebutkan ke depan vaksinasi massal bakal dikurangi. Akan tetapi, titik-titiknya bakal diperbanyak.
"Jadi vaksin-vaksin masaal ke depannya boleh agak kita kurangi tapi kita perbanyak titiknya. Target kita, kita punya faskes yang di bawah dinkes saja ada kurang lebih 80 puskesmas dan pustu (puskesmas pembantu)," katanya.
"Target kita satu puskesmas atau satu pustu itu bisa 200 dosis perhari, 200 kali 80 (totalnya) 16 ribu dosis yang bisa kami suntikkan. Itu baru dari Faskes kita saja. Belum dari RS, belum dari TNI Polri. Nah itu target yang dimiliki Kota Medan," imbuh Bobby.
Dengan target demikian, Bobby pun berharap vaksin terus dikirim ke Kota Medan. Bobby berharap minggu depan vaksin dari pemerintah pusat lancar dibagikan khususnya ke Kota Medan.
"Harapan kita tentu vaksinnya. Sudah diinformasikan mudah-mudahan minggu depan (pengiriman) dosis (vaksin) dari pemerintah pusat sudah mulai bisa lancar. Cakupannya hari ini kita di 21,6 persen, per hari ini," sebut Bobby.
Saran IDI
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut mengkritik kegiatan vaksinasi Corona massal yang menimbulkan kerumunan warga hingga berdesakan di GOR Pemprov Sumut. IDI mengatakan seharusnya vaksinasi Corona tidak dilakukan secara massal.
"Masa vaksinasi dilakukan secara massal? Kita menyesalkan cara seperti itu," ujar Ketua IDI Sumut dr Ramlan Sitompul kepada wartawan, Jumat (6/8/2021).
Ramlan mengatakan vaksinasi massal akan menimbulkan kerumunan karena malah bisa menimbulkan klaster baru penularan Corona. Dia meminta pelaksanaan vaksin harus dilakukan di fasilitas kesehatan yang ada, seperti puskesmas dan klinik.
(jbr/jbr)