Rumah sakit (RS) di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), mendirikan tenda untuk perawatan pasien COVID-19. Wali Kota Medan, Bobby Nasution, meminta agar tenda itu dibongkar pihak RS.
"Ini yang tadi sudah dari kemarin, ada kita catat dua rumah sakit yang sudah melakukan. Kemarin itu Columbia, habis itu hari ini Hermina, harus bisa berpatokan lihatlah BOR Kota Medan," kata Bobby Nasution usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Medan, Senin (9/8/2021).
Bobby mengatakan BOR di Kota Medan sudah 73 persen. Bobby meminta, jika sebuah RS penuh, pasien dirujuk ke RS lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bobby meminta tenda tak langsung dipasang karena BOR Kota Medan belum masuk zona merah atau hitam.
"Ya kalau sudah penuh larikan, kita punya 44 rumah sakit rujukan di Kota Medan. Kalau satu yang penuh rumah sakit lain masih ada," ucap Bobby.
Bobby pun telah meminta agar tenda-tenda yang telah didirikan dibongkar.
"Itu yang kita sampaikan tadi, jangan. Jangan seperti itu, tadi sudah saya sampaikan ke Pak Sekda. Sudah kita suruh bongkar. Dan pihak RS sudah berkenan untuk dibongkar. Saya sudah sampaikan ke semua RS, juga jangan seperti itu," sebut Bobby.
Bobby meminta setiap rumah sakit mengikuti aturan. Dia meminta setiap rumah sakit tidak mengambil inisiatif sendiri-sendiri.
"Aturan itu diikutin. Aturan yang ada, rumah sakit itu kan minimal 30 persen. Minimal loh, saya datang ke sana, katanya mau ditambah sampai 46 persen, kalau nggak salah dia mengatakan kepada saya," ucap Bobby.
"Pemko Medan berharap pihak rumah sakit ayolah kita kooperatif sama-sama, ikuti aturannya. Kalau memang mau nampung masyarakat kita yang kena COVID lebih banyak, disubstitusikan dari tempat tidur yang ada. Disubstitusikan ikutilah minimal 30 persen. Itu aja. Jadi sudah kita suruh bongkar," ucap Bobby.
RS Pasang Tenda Darurat
Sebelumnya, RS Hermina Medan mulai mendirikan tenda untuk perawatan pasien COVID-19. Hal itu dilakukan lantaran ketersediaan kamarnya penuh.
Pantauan detikcom, Senin (9/8), tenda itu dipasang tepat di belakang rumah sakit tersebut. Ada dua tenda yang dipasang. Terlihat juga tenaga kesehatan berdiri di depan pintu masuk tenda tersebut.
"Kita memang di areal belakang rumah sakit kita memang mendirikan tenda ya. Tujuan mendirikan tenda itu adalah kita memang dari sisi alur pelayanan untuk pasien yang dengan indikasi COVID-19 dengan pasien yang non-COVID-19 kita pisahkan jalurnya. Jadi kita menghindarkan supaya terjadinya penularan di antara sesama masyarakat yang berkunjung. Jadi kami memang di belakang menyediakan tenda dan kami baru menambah kapasitas untuk tenda," kata Manager Marketing RSU Hermina, Andrew Richi, kepada wartawan, Senin (9/8/2021).
Andrew menyebut rata-rata setiap hari 5-6 orang tercatat dalam waiting list. RS Hermina mempunyai 60 tempat tidur, termasuk ICU, yang disediakan untuk pasien COVID-19. Semuanya, saat ini masih penuh sejak 1 bulan yang lalu.
Untuk saat ini, tenda itu dijadikan IGD khusus COVID. Ada 9 orang yang dirawat di dalam tenda itu. Mereka adalah pasien yang suspek dan konfirmasi.
(jbr/jbr)