Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengusulkan pemerintah memperkuat kolaborasi dengan para pemuka agama dan pengurus rumah ibadah. Tujuannya, rumah-rumah ibadah seperti masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng bisa menjadi sentra pengendalian COVID-19. Hal ini dilakukan untuk keberhasilan program vaksinasi.
"Pemuka agama dan pengurus rumah ibadah adalah pribadi-pribadi yang terhormat dan dipercaya umat. Karena itu, sudah semestinya mereka (pemuka agama) diajak dan digandeng dalam perang melawan COVID-19," kata Rahmad dikutip dari situs DPR, Senin (9/8/2021).
Dia menambahkan agar pemuka agama dan rumah ibadah bisa berfungsi menjadi sentra pengendalian COVID-19, pemerintah harus mendukung dengan cara menyalurkan sebagian anggaran penanggulangan COVID-19 melalui rumah ibadah seperti masjid hingga gereja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini, kita hanya memiliki dua senjata dalam perang melawan COVID-19, yakni prokes ketat dan vaksinasi. Karena itu pemuka agama dan pengurus rumah ibadah harus digandeng untuk keberhasilan program vaksinasi secara nasional," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, saat ini masih banyak masyarakat yang enggan dan tidak mau mengikuti program vaksinasi karena alasan yang kurang masuk akal. Misalnya, kata dia ada yang menolak vaksin karena menganggap vaksin berbahaya. Ada yang mempermasalahkan kandungan vaksin. Bahkan ada juga yang enggan divaksin karena alasan vaksin didatangkan dari negara tertentu.
"Banyak sekali isu-isu menyesatkan seputar vaksin sehingga membuat sebagian masyarakat tidak mau divaksin. Nah, saya percaya, jika para pemuka-pemuka agama yang mengatakan bahwa vaksin sangat bermanfaat serta membantu umat terhindar dari sakit parah akibat COVID-19, maka masyarakat yang sebelumnya tidak bersedia divaksin akhirnya akan datang dengan sukarela," katanya.
Di sisi lain, legislator dapil Jawa Tengah V itu mengatakan keyakinannya para pemuka agama juga merasa prihatin terhadap bencana pandemi yang telah menelan banyak korban jiwa. Para pemuka agama, lanjutnya, pastinya terketuk hatinya untuk ikut berpartisipasi memerangi COVID-19.
"Hati mereka (pemuka agama) pasti terketuk. Mereka pasti merasa terpanggil untuk ikut memerangi COVID-19. Mereka pasti bersedia jika rumah ibadah mereka dijadikan sebagai tempat vaksinasi. Saya melihat, sudah cukup banyak rumah ibadah yang menggelar vaksinasi. Tapi agar target vaksinasi tercapai, hendaknya lebih banyak lagi rumah ibadah dijadikan sentra pengendalian COVID-19," katanya.
(prf/ega)