Para pedagang Pasar Inpres Pasar Minggu terpaksa gigit jari setelah kebakaran melanda lapak mereka empat bulan lalu. Gedung yang mereka tempati hangus sehingga mereka harus pindah ke lantai 1 Blok B dan lahan sebelah Terminal Pasar Minggu.
Mirisnya, musibah tersebut terjadi saat Ramadhan kemarin tiba. Seharusnya, mereka bisa mendapat untung berlipat dari meningkatnya penjualan.
"Musibah sekali. Bukannya mau mengeluh, kenyataannya rugi saya berlipat, padahal lagi ada Corona juga, kita kan berharapnya pas puasa (bulan Ramadhan) bisa lebih lakulah," kata Dul, pedagang rempah-rempah saat ditemui detikcom, Jumat (6/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dul biasanya bisa mendulang uang Rp 500-700 ribu per hari. Kini, lapaknya yang sepi pembeli membuatnya harus puas membawa uang yang lebih sedikit.
"Mungkin pelanggan juga nggak tahu carinya di mana, tapi sudah ada spanduk sih di depan," katanya.
Memang, terdapat spanduk besar bertuliskan informasi soal ke mana pedagang yang lapaknya terbakar pindah. Spanduk tersebut terletak di akses depan menuju gedung yang terbakar.
Tak hanya itu, para pedagang juga melakukan inisiatif memasang spanduk sendiri untuk memberi tahu lokasi di mana mereka berjualan usai kebakaran.
"Toko Bumbu Narasa Pak Leman, yang bawah tangga samping los daging blok C, sementara pindah di Inpres Lantai Dasar Blok B samping kios telur," tulis salah satu spanduk.
![]() |
Penjual lainnya, Irna, mengeluhkan hal serupa. Lapak jualan Irna tampak masih penuh oleh sayuran. Dia mengaku kesulitan berjualan, terutama ke pembeli setianya. Apalagi, perbaikan gedung yang terbakar tidak kunjung rampung, atau lebih tepatnya tidak kunjung dimulai.
"Ya sampai sekarang belum selesai. Kita penginnya cepat cepat selesai. Nggak tahu mungkin yang sering beli cari langganan lain kayaknya," katanya.
![]() |
Mereka-mereka ini terdampak pandemi, juga terdampak kebakaran pasar yang terjadi pada 12 April lalu. Adapun soal perbaikan tempat mereka berdagang, yakni Blok C, Perumda Pasar jaya masih harus mengkalkulasi dulu, apakah akan dibangun baru, diperbaiki secara menyeluruh, atau ada langkah lainnya.
"Di internal kami, kami sedang menghitung biayanya. Mana yang lebih efektif dan efisien," kata Manajer Humas Perumda Pasar Jaya Gatra Vaganza, tadi.
(dnu/dnu)