Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menerima silaturahmi pengurus cabang Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Mojokerto di Ruang Sabha Pambojana Rumah Rakyat, Kota Mojokerto, Kamis (5/8).
Dalam kesempatan tersebut, pengurus HMI menginginkan untuk bersinergi dengan Pemerintah Kota Mojokerto dalam mewujudkan masyarakat maju, adil, dan makmur. Merespons hal ini, Ika pun mengajak para pengurus untuk bergabung dengan tim penanganan COVID-19 di Mojokerto.
"Maka apa upaya konkrit kalau mau bersinergi dengan Pemerintah Daerah, nah saya tawarkan kepada adik-adik pengurus HMI untuk mewujudkan dengan memasukkan mereka menjadi bagian dari tim Back Office di dalam tracing penanganan COVID-19 di Kota Mojokerto, dan akan kami berikan insentif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (6/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wali kota yang akrab disapai Ning Ita ini mengatakan menurunkan level PPKM dari level 4 ke level 2 merupakan langkah cepat dan konkrit agar Kota Mojokerto dapat segera beraktivitas lebih leluasa. Untuk itu, dirinya meminta agar pengurus HMI untuk ikut mendukung kegiatan tracing di Mojokerto
Seperti yang diketahui, Pemerintah pusat memiliki 6 indikator dalam menentukan level PPKM, di antaranya kasus konfirmasi baru, rawat inap rumah sakit, kematian, testing, tracing, dan treatment.
"Nah dari 6 indikator tersebut, 1 diantaranya yang bisa kita sinergikan adalah dalam tracing ini, di mana aturan terbaru dari WHO yang disampaikan kepada kami adalah 1 kasus positif minimal harus ada 15 tracing yang dilakukan" jelasnya.
Ning Ita menjelaskan nantinya, para mahasiswa akan diikutsertakan dalam memasukan data pada aplikasi 'SiLacak'. Adapun aplikasi ini merupakan aplikasi Nasional yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI.
"Tim Satgas Covid yang ada di kelurahan yang notabene adalah lurah, babinsa, babinkamtibmas, dan tokoh agama ini perlu didukung oleh tenaga-tenaga muda, yang memang sudah familiar mengoperasikan gadget dan aplikasi, ini saya ajak mereka untuk bersinergi disini dan mereka bersedia" ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya tambahan personil tim tracing, target tracing 1:15 sesuai aturan WHO dapat segera tercapai.
"Target saya Kota Mojokerto bisa turun sampai ke level 2, agar bisa ada kelonggaran aturan, makanya ini harus segera dikonkritkan 6 indikator itu bisa kita kendalikan semua" pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam acara tersebut Ika turut didampingi Sekretaris Daerah Gaguk Tri Prasetyo. Hadir pula pada silaturahmi antara lain, Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Heriana Dodik, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Moch Imron, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Agus Triyatno, serta Kabid P2P Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dr. Lily Nurlaily.
(akn/ega)