Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar Rudianto Lallo meminta polisi segera menangkap dan mengungkap otak penyelenggaraan tarung bebas yang diikuti pelajar. Penyelenggara tarung bebas telah merusak pelajar dan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19, di saat pelajar berfokus belajar dari rumah.
"Delapan orang pelajar yang sudah diamankan polisi ini sebenarnya hanyalah korban dari penyelenggara. Kami meminta polisi segera menangkap dan mengungkap siapa otak penyelenggaraan acara ini," ujar Rudi dalam keterangannya kepada wartawan di Makassar, Kamis (5/8/2021).
![]() |
Rudi, yang juga Ketua DPRD Kota Makassar, mengaku prihatin ada pihak yang memanfaatkan waktu senggang para pelajar di tengah pemberlakuan sekolah dari rumah dengan mengadakan kegiatan tarung bebas yang berhadiah dan penontonnya berbayar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Otak penyelenggaraan ini harus disanksi berat karena telah merusak moral dan mental anak didik kita, di mana di tengah situasi pandemi begini harusnya anak didik kita lebih banyak di rumah menyelesaikan tugas-tugas sekolah," tuturnya.
Selain merusak mental dan moral pelajar yang ikut tarung bebas, Rudi menilai penyelenggara tarung bebas telah memicu kerumunan penonton yang hadir tanpa adanya protokol kesehatan.
"Coba perhatikan itu video yang beredar, para penontonnya tidak ada yang berjarak dan beberapa tidak menggunakan masker. Ini jelas membahayakan bagi pelajar kita," ungkapnya.
Lebih lanjut Rudi mengingatkan Pemkot Makassar dan sekolah memperketat pengawasan terhadap para pelajar yang dalam situasi pandemi tidak melakukan aktivitas belajar dari sekolah.
"Orang tua dan lingkungan setempat juga harus selalu mengawasi anak-anak didik kita agar tidak dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab seperti penyelenggara tarung bebas," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi telah menangkap delapan orang pelajar di Kota Makassar yang mengikuti tarung bebas Makassar Street Fight yang videonya viral di media sosial. Polisi hingga kini masih memburu otak penyelenggaraan tarung bebas itu.
"Sampai sekarang sedang dilakukan pemeriksaan mendalam dan pencarian terhadap panitia dan yang lain-lainnya," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jamal Fathur Rakhman kepada wartawan di Polrestabes Makassar, Rabu (4/8).
Jamal menyampaikan pihaknya juga tengah menyelidiki akun Instagram Makassar Street Fight yang jadi sarana promosi calon pertarung dan penonton. Selain itu, panitia tarung bebas juga ditengarai menggunakan aplikasi percakapan untuk ajang promosi pertarungan.
"Akun yang mengundang masih dalam penyelidikan. Jadi mereka pun, selain di salah satu akun medsos, di salah satu grup (aplikasi percakapan) mengadakan undangan. Cuma memang sampai sekarang kasarnya masih menghindari dari kejaran kepolisian," kata Jamal.
(hmw/nvl)