PKS Kritik Keras Cat Ulang Pesawat Kepresidenan: Tak Peka Kondisi Pandemi!

PKS Kritik Keras Cat Ulang Pesawat Kepresidenan: Tak Peka Kondisi Pandemi!

Farih Maulana Sidik - detikNews
Rabu, 04 Agu 2021 06:25 WIB
Ahmad Fathul Bari
Wasekjen DPP PKS, Ahmad Fathul Bari (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Pesawat kepresidenan dicat ulang dari biru menjadi merah. Langkah itu dikritik keras oleh PKS.

"Menurut saya apa yang dilakukan sangat tidak peka dengan kondisi pandemi dan kondisi masyarakat saat ini. Apalagi persebaran pandemi yang semakin massif dan sudah menyebar ke berbagai daerah," kata Wasekjen DPP PKS, Ahmad Fathul Bari, kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).

Fathul menyebut keputusan melakukan pengecatan ulang pesawat kepresidenan membuat pemerintah terkesan abai terhadap beban masyarakat menghadapi pandemi COVID-19. Dia menilai pemerintah membiarkan rakyat bertarung sendiri dengan pandemi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Langkah melakukan pengetatan juga tidak diiringi dengan solusi yang diberikan, sehingga masyarakat seolah bertarung sendiri dengan tantangan hidup/mati menghadapi pandemi dan kesulitan hidup yang terjadi," ucapnya.

Dia kemudian menyinggung isi Pasal 55 UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Dia menyebut kebutuhan hidup masyarakat harusnya bisa lebih terjamin jika pasal itu dilaksanakan. Pasal 55 UU tersebut mengatur kewajiban pemerintah menanggung kebutuhan hidup dasar orang dan makanan hewan ternak selama karantina wilayah.

ADVERTISEMENT

"Tapi yang terjadi saat ini justru kecenderungan untuk menghindari kewajiban tersebut melalui langkah lainnya, bahkan melakukan langkah lain yang kontroversial dan seolah tidak peka dengan kondisi masyarakat saat ini," ujarnya.

Simak video 'Ramai Pengecatan Pesawat Kepresidenan, Telan Biaya Hingga Miliaran':

[Gambas:Video 20detik]



Penjelasan Istana

Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono membenarkan bahwa Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 telah dicat ulang.

Dia mengungkapkan pengecatan pesawat BBJ 2 ini sudah direncanakan sejak 2019. Terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020.

"Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ," kata dia dalam keterangannya, Selasa (3/8).

Harga Pengecatan Pesawat

Biaya pengecatan pesawat kepresidenan ini awal mulanya diungkap oleh pengamat penerbangan Alvin Lie. Dari unggahannya, Alvin menuliskan biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar US$ 100 ribu hingga US$ 150 ribu atau sekitar Rp 1,4 miliar hingga Rp 2,1 miliar.

"Hari gini masih saja foya-foya ubah warna pesawat kepresidenan. Biaya cat ulang pesawat setara B737 berkisar antara US$ 100 ribu sampai dengan US$ 150 ribu. Sekitar Rp 1,4 miliar sampai dengan Rp 2,1 miliar," tulis Alvin, Selasa (3/8).

Sumber di Istana juga menyebutkan hal yang sama. Biaya pengecatan untuk BBJ-2 mencapai Rp 2,1 miliar.

"Rp 2,1 miliar untuk BBJ," kata sumber tersebut.

Halaman 3 dari 2
(fas/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads