Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan magnitudo gempa yang mengguncang Mukomuko, Bengkulu, dan sekitarnya. Teranyar, gempa disebut bermagnitudo 5,9. BMKG menyebut ada hal yang menarik dicermati, yakni titik gempa pagi ini dekat dengan titik gempa besar 7,7 magnitudo yang melanda Mentawai pada Oktober 2010.
"Menarik untuk dicermati bahwa gempa Pagai Selatan magnitudo 5,9 pagi ini lokasinya dekat gempa besar yang terjadi pada 25 Oktober 2010 dengan magnitudo 7,7, yang memicu tsunami, menyebabkan 408 orang meninggal dan 303 orang hilang," kata Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis, Selasa (3/7/2021).
"Hanya saja gempa Pagai (Kabupaten Mentawai, red) 2010 pusatnya dekat ke deformation front. Sementara gempa (Mukomuko, red) pagi ini pusatnya lebih dekat ke arah Pulau Pagai Selatan," sambung Daryono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan perkembangan terbaru, gempa tersebut terjadi pada pukul 05.48 WIB, di koordinat 3,23Β° LS - 100,11Β° BT, tepatnya di laut. Gempa berjarak 25 km arah barat Pulau Pagai Selatan. Kedalaman gempa masuk kategori dangkal, yaitu 21 km.
Baca juga: Gempa M 6,0 Terjadi di Mukomuko Bengkulu |
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa (dekat, red) Pulau Pagai Selatan ini merupakan jenis gempa dangkal, akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona megathrust Segmen Mentawai-Pagai," jelas Daryono.
"Segmen sumber gempa Mentawai-Pagai yang menjadi pembangkit gempa pagi ini merupakan zona sumber gempa potensial yang mampu membangkitkan gempa dengan magnitudo tertarget 8,9," imbuh dia.
Daryono menyampaikan analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa pagi ini bergerak naik (thrust fault). Thrust fault, lanjutnya, ciri khas gempa yang bersumber di zona megathrust.
"Guncangan gempa pagi ini dirasakan sangat kuat di Pulau Pagai Selatan dalam skala intensitas IV-V MMI. Saking kuatnya guncangan, sebagian warga lari berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri," terang Daryono.
"Di Mukomuko, Bengkulu, guncangan juga dirasakan kuat dalam skala intensitas III-IV MMI, sedangkan di Padang dan Pariaman, guncangan mencapai II-III MMI. Di Kepahiang, Kota Bengkulu, dan Curup gempa dirasakan lemah dalam intensitas II MMI," sambung dia.
Lihat juga video saat 'Gempa M 5,2 Guncang Pacitan, Tak Berpotensi Tsunami':
Simak berita lengkapnya di halaman berikutnya.
Masih kata Daryono, guncangan gempa tampak di Pulau Pagai Selatan menunjukkan tanda kuning muda, yang berarti mencapai V MMI sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan kerusakan pada bangunan lemah, berdasarkan peta tingkat. "Tetapi karena Pulau Pagai tersusun batuan keras, mudah-mudahan guncangan teredam dan tidak terjadi kerusakan," sebut Daryono.
BMKG menuturkan belum ada laporan kerusakan akibat gempa. Dan hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami.
"Magnitudo gempa yang dilepaskan belum cukup kuat untuk menimbulkan deformasi dasar laut untuk menimbulkan gangguan kolom air laut," ujar Daryono.
Terakhir, berdasarkan hasil monitoring hingga pukul 06.30 WIB, Daryono mengatakan sudah terjadi 2 kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo 5,4 dan 3,6.