Kabar kedermawanan keluarga pengusaha kaya raya Akidi Tio menyedot perhatian publik. Keluarga Akidi Tio hendak menyumbang Rp 2 T untuk penanganan COVID-19. Kini, pihak pemberi sumbangan, yakni keluarga Akidi Tio, dimintai keterangan polisi. Cerita sumbangan Rp 2 triliun ini bikin geger!
Pada 26 Juli lalu, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri menerima sumbangan dari keluarga mendiang Akidi Tio. Akidi dikenal sebagai pengusaha kaya raya. Dalam kegiatan itu, hadir pula Gubernur Sumsel Herman Deru dan Danrem Garuda Dempo (Gapo) Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji, Kadinkes Provinsi Sumsel Lesty Nurainy, serta para pejabat utama Polda Sumsel lain.
"Sumbangan untuk penanggulangan COVID-19 dan kesehatan di Palembang, Sumsel. Dari: Alm Bapak Akidi Tio dan keluarga besar, sebesar Rp 2 triliun," demikian bunyi plakat simbolis sumbangan yang terpampang dari foto peristiwa 26 Juli lalu, putri bungsu Akidi Tio bernama Heriyanti ikut memegang plakat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberian dana sebesar Rp 2 triliun itu diklaim sebagai amanah dari almarhum Akidi Tio. Sumbangan itu dikatakan sebagai hasil sumbangan dari enam anak Akidi Tio.
Sikap skeptis ditunjukkan pemerintah mengawali Senin (2/8/2021). Menkopolhukam Mahfud Md mencuit di Twitter, mengajak publik bersikap rasional terhadap (rencana) sumbangan Rp 2 T itu.
Selanjutnya, Heriyanti putri Akidi Tio dimintai keterangan polisi:
Heriyanti dimintai keterangan polisi
Siang harinya, muncul kabar putri Akidi Tio bernama Heriyanti ada di kantor polisi. Belakangan diketahui, Heriyanti. diundang dan dimintai keterangan oleh polisi.
Heriyanti sempat dinyatakan berstatus tersangka oleh Direktur Intelijen Polda Sumatera Selatan, Kombes Ratno Kuncoro. Belakangan, pihak kepolisian menyatakan Heriyanti tidak berstatus tersangka.
"Statusnya saat ini masih proses pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi di Mapolda Sumsel, Senin (2/8).
Lalu di mana sebenarnya duit Rp 2 triliun yang dijanjikan keluarga Akidi Tio? Polisi masih memastikan keberadaan duit sebanyak itu. Direktur Intelkam Polda Sumsel Kombes Ratno Kuncoro menyampaikan pihaknya sudah membentuk dua tim untuk menyelidiki rencana sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio itu. Tim pertama untuk menyelidiki kebenaran asal-usul sumbangan Rp 2 triliun itu, tim kedua untuk mengelola isu ini supaya tidak menjadi polemik.
Herawaty putri Akidi Tio dimintai keterangan berkaitan dengan bilyet giro terkait dana Rp 2 triliun itu.
"Ini kan direncanakan akan diserahkan melalui bilyet giro. Sehingga, pada waktunya, bilyet giro ini belum bisa dicairkan. Kenapa? Karena ada teknis yang harus diselesaikan," ucap Kombes Supriadi.
![]() |
Dia mengatakan Polda Sumsel mengundang Heriyanti untuk memberi penjelasan. Dia mengatakan tak ada penangkapan terhadap anak Akidi Tio itu.
"Kita tidak menangkap ibu Heriyanti. Tapi kita mengundang untuk datang ke polda untuk memberikan klarifikasi terkait dengan rencana penyerahan dana uang Rp 2 T melalui bilyet giro. Sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh Pak Dirkrimum terkait dengan rencana penyerahan bantuan sebanyak Rp 2 T tersebut. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kalau tidak ada kendala bisa diselesaikan pemeriksaannya," tuturnya.