Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) menelusuri penyebab dua harimau Sumatera dinyatakan positif COVID-19. Kepala Unit Pengelola Kebun Binatang Ragunan Endah Rumiyat memastikan tidak ada perawat hewan yang menunjukkan gejala COVID-19.
"Kita juga sudah melihat kondisi perawat tidak ada yang menunjukkan gejala klinis ke arah sakit (COVID) dan sampai saat ini kami tetap akan tracing," kata Endah di Instagram @ragunanzoo, Minggu (1/8/2021).
Endah mengatakan TMR sudah ditutup sejak 25 Juni lalu. Jadi, para satwa sudah lama tak berkontak dengan pengunjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, pengelola akan melakukan pemeriksaan dan penelusuran kontak erat COVID-19 terhadap karyawannya. Sebab, ada kemungkinan kedua satwa itu tertular dari pasien OTG.
"Kita tidak menutup kemungkinan memang kalau OTG ya, kan tidak muncul tuh gejalanya. Jadi kita tetap tracing," jelasnya.
Selain dua harimau Sumatera, Endah memastikan tidak ada lagi satwa di TMR yang terpapar virus Corona maupun menunjukkan gejala klinis mengarah ke COVID-19. Ke depan, pengelola berencana melakukan pengecekan atau pengetesan COVID-19 rutin kepada seluruh satwa.
"Mungkin ke depan tidak menutup kemungkinan apabila kami mengecek, kita akan mengecek semua satwa yang seperti harimau.
Sebagaimana diketahui, dua harimau Sumatera di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) terpapar COVID-19. Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengungkapkan keduanya diketahui terpapar virus Corona saat salah satu harimau Sumatera, Tino, mengalami gejala COVID-19.
Tak lama kemudian, harimau Sumatera lainnya, Hari, mengalami gejala yang sama. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta kemudian melakukan tes swab kepada keduanya. Hasilnya, Tino dan Hari dinyatakan positif COVID-19.
(imk/imk)