Universitas Utrecht Anugerahi Prof Sangkot Gelar Honoris Causa
Senin, 27 Mar 2006 20:18 WIB
Utrecht - Universitas Utrecht (UU) menganugerahi ilmuwan Indonesia dan direktur Institut Eijkman, Prof Dr Sangkot Marzuki, dengan gelar doktor honoris causa atas dedikasi dan jasa-jasanya dalam bidang penelitian.Upacara pemberian gelar disampaikan hari ini (27/3/2006), bertepatan dengan Dies Natalis Universitas Utrecht ke-370. Gelar kehormatan tersebut sekaligus sebagai pengakuan atas kontribusi Prof. Sangkot di bidang penelitian di Indonesia secara umum. Hadir dari pihak Indonesia a.l Menristek Kusmayanto Kadiman, KUAI KBRI Djauhari Oratmangun dan staf.Ketika berita ini ditulis, upacara pemberian gelar tersebut tengah berlangsung di Domkerk, Utrecht, dengan prosesi sesuai tradisi salah satu universitas tertua di Belanda tersebut yang hingga kini tetap dipertahankan. Sedangkan pidato dies disampaikan oleh Guru Besar Universitas Utrecht Paul Schnabel, yang juga direktur Biro Perencanaan Sosial dan Kebudayaan. Prof. Sangkot selaku ilmuwan, direktur Institut Eijkman (laboratorium riset biologi molekuler di Jakarta) dan gurubesar ilmu kedokteran pada Universitas Monash (Australia) dan Universitas Indonesia, dinilai sebagai ilmuwan luarbiasa dan memainkan peranan penting dalam hubungan keilmuan antara Belanda dan Indonesia. Dia juga dipandang berjasa menjalin kerjasama dengan Universitas Utrecht dan membuka pintu laboratorium Eijkman seluas-luasnya bagi kepentingan penelitian mahasiswa dari Utrecht. Sekadar tahu, Christiaan Eijkman yang namanya ditabalkan sebagai nama lembaga itu adalah alumnus Universitas Utrecht. Melalui laboratorium rintisannya, yang kini dipimpin Prof Sangkot, Eijkman berhasil menemukan hubungan antara kekurangan vitamin B1 dengan beri-beri. Penemuaan itu mengantar Eijkman meraih hadiah Nobel pada tahun 1929.Sebagai penerima anugerah gelar kehormatan, Prof. Sangkot mendapat sebuah bul (sertifikat) dan cappa (mantel). Selanjutnya dia boleh menambahkan gelar Dr.h.c di depan namanya. Selain Prof. Sangkot, ilmuwan terkemuka asing lainnya yang mendapat anugerah sama adalah Prof. Dr. Diana Wall (Universitas Colorado, AS), Prof. Dr. Avelino Corma (Universitas Valencia, Spanyol), dan Prof. Dr. Graham Gibbs (Universitas Oxford, Inggris).
(es/)