Lokasi Vaksin di DKI Banyak, Anies Sulit Terima Alasan Tak Bisa Vaksin

Lokasi Vaksin di DKI Banyak, Anies Sulit Terima Alasan Tak Bisa Vaksin

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Minggu, 01 Agu 2021 13:40 WIB
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sulit menerima alasan warga Jakarta yang mengaku tidak bisa divaksinasi Corona. Sebab, kata Anies, lokasi vaksinasi sudah banyak tersebar di beberapa titik di Jakarta.

"Gini, lokasi vaksinasi ada di mana saja, Anda tinggal datang hari ini, besok langsung bisa vaksin. Jadi kalau mau ke pasar besok, hari ini bisa vaksin di ratusan tempat di Jakarta. Jadi alasan bahwa tidak bisa vaksin, itu kalau untuk Jakarta agak sulit diterima alasan itu, karena Anda bisa akses di mana saja, kapan saja, Anda tinggal datang lalu melakukan vaksinasi cukup dengan atau kali vaksin sesudah itu Anda bebas bergerak," kata Anies usai menghadiri peluncuran 'Vaksinasi Merdeka' di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (1/8/2021).

Anies menerangkan saat ini sudah ada 7,5 juta orang yang telah mendapatkan vaksin. Anies berharap angka ini akan terus bertambah hingga pekan depan menjadi 10 juta orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kami tidak mewajibkan vaksinasi ini dua bulan lalu tidak, tapi sekarang sudah 7,5 juta orang mendapatkan vaksinasi dan insyaallah ini tambah 3 juta lagi dalam 2 pekan ke depan, maka 10 juta orang di Jakarta sudah tervaksinasi, maka saya mengundang kepada semuanya untuk kerjakan itu," ungkapnya.

Percepatan vasinasi nasional kian digenjot. Kali ini dilakukan secara jemput bola dari masjid ke masjid di Jakarta.Percepatan vaksinasi nasional kian digenjot. Kali ini dilakukan secara jemput bola dari masjid ke masjid di Jakarta. (Foto: Dok. BSI)

Anies menyadari ada beberapa orang yang belum bisa divaksinasi karena alasan medis dan ada pula orang yang baru sembuh dari virus COVID-19. Untuk itu, kata Anies, mereka hanya perlu membawa surat keterangan dari dokter yang menunjukkan tidak bisa divaksinasi.

ADVERTISEMENT

"Nah pemantauannya seperti apa, nanti begini ada masyarakat yang belum bisa vaksin memang belum bisa karena alasan medis, ada alasan kesehatan yang membuat mereka tidak bisa vaksin, yang kedua ada yang baru sembuh dari COVID yang belum bisa vaksin, nah mereka cukup membawa surat keterangan dari dokter bahwa mereka memang belum bisa vaksin atau kalau ada persoalan medis sehingga tidak bisa vaksin, cukup keterangan dokter itu akan bisa dikecualikan," ungkap Anies.

Tanggapan Warga

Seperti diketahui sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mewajibkan pembeli sudah disuntik vaksin Corona ketika hendak berkunjung ke pasar tradisional dan yang lainnya. Pembeli di Lokasi Binaan (Lokbin) Kramat Jati mengaku keberatan atas aturan ini.

Salah satu pembeli, Alya (18), me

Alya mengaku sudah mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksin Corona. Namun dia mengaku belum juga dipanggil untuk pelaksanaan vaksin.

"Susah juga ambil akses vaksinnya, saya sudah daftar berkali-kali cuma belum di-acc, nggak bisa-bisa akunnya," kata Alya.

Tak hanya itu, masih banyak pedagang di Pasar Lokbin Palmerah, Jakarta Pusat (Jakpus), yang mengaku belum disuntik vaksin. Pedagang tidak mau datang ke lokasi vaksin.

"Belum (divaksinasi). Sudah ada kalau didata mah. Cuma didata, disuruh ke Senayan. Pada nggak maulah," ujar tukang kelapa Didi saat ditemui di Pasar Lokbin Palmerah.

Didi mengungkapkan pedagang di Lokbin Palmerah takut disuntik vaksin COVID-19. Selain itu, mereka diarahkan pergi ke Senayan, Jakpus, sekitar 1 bulan lalu supaya mendapatkan vaksin COVID-19.

Hanya, kata Didi, mereka tidak diberi ongkos untuk menuju Senayan. Karena itu, kebanyakan pedagang memilih tidak disuntik vaksin COVID-19.

"Nggak ada. Dari sini juga pada nggak mau. Kalau di sini juga pada nggak mau. Pada takut. Takutnya kan gara-gara banyak cerita-cerita yang katanya abis itu sakitlah, ada yang inilah. Didata mah udah semua juga," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(whn/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads